614 Jemaah Wafat Sebelum Operasional Haji Berakhir, Ini Penyebabnya
Barang-barang jemaah haji yang wafat dikirim ke Tanah Air
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jeddah, IDN Times - Jumlah jemaah haji yang wafat di Tanah Suci terus bertambah. Hingga hari ini, Jumat (14/7/2023) pukul 07.49 Waktu Arab Saudi (WAS), jemaah haji yang meninggal 614 orang.
Angka kematian ini hampir mendekati jumlah kematian pada pelaksanaan haji 2015, di mana pada tahun itu terjadi bencana crane jatuh yang mengakibatkan banyak jemaah haji Indonesia meninggal dunia.
Sementara angka kematian jemaah haji 2023 yang telah mencapai 614 orang hari ini, terjadi sebelum berakhirnya operasional haji di Arab Saudi. Bahkan di saat jemaah haji gelombang kedua baru bergeser dari Kota Makkah ke Kota Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain.
Baca Juga: Haji Ramah Lansia, 663 Jemaah Haji Ditanazulkan
1. Penyebab tingginya angka kematian jemaah haji
Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengatakan, tingginya angka kematian jemaah haji tahun ini karena banyaknya jemaah yang sudah lanjut usia (lansia).
"Saya kira faktor usia mempengaruhi karena selama ini kita belum pernah jemaah lansia yang jumlahnya mencapai 30 persen. Saya kira baru 2023 ini paling tinggi 67 ribu. Di periode sebelumnya ada lansia, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Di samping itu juga karena kondisi cuaca, karena lingkungan," papar Arsad, Kamis (13/7/2023), di kantor Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah, Arab Saudi.
Guna menekan angka kematian, Arsad mengimbau kepada jemaah haji, khususnya yang akan melaksanakan ibadah Arbain di Madinah, untuk tidak memforsir diri.
"Hemat tenaga agar kondisi tetap sehat dan bugar, sehingga saat jadwal kepulangan bisa pulang ke Tanah air dalam kondisi sehat," imbaunya.
Baca Juga: Berangkat Haji Berdua, Soejantini Pulang Hanya dengan Koper sang Suami