TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Jepang, Lebih dari 50 Orang Terluka

Disebut sebagai gempa susulan yang terjadi 10 tahun lalu

Pemandangan Gunung Fuji di Oshino Hakkai. 7 Desember 2019. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Jepang menyebut, gempa berkekuatan magnitudo 7,1 yang mengguncang wilayah lepas pantai timur Jepang pada Sabtu malam, 13 Februari 2021, sebagai gempa susulan dari gempa magnitudo 9,0 yang terjadi pada 11 Maret 2011.

Gempa dahsyat 9,0 yang mengguncang Jepang hampir 10 tahun lalu itu disertai tsunami. Gempa dan tsunami itu menyebabkan 20.000 orang tewas atau hilang, dan ratusan ribu lainnya kehilangan rumah.

Gempa itu juga memicu bencana nuklir terburuk di Jepang, setelah tiga reaktor di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi meleleh dan melepaskan bahan radioaktif ke udara dan memaksa lebih dari 100.000 orang dievakuasi.

Baca Juga: [BREAKING] YouTuber Jerome Polin Rasakan Guncangan Dahsyat Gempa Jepang 

1. Gempa melukai lebih dari 50 orang dan menyebabkan listrik mati

Suasana kota Tokyo, Jepang (IDN Times/Anata)

Survei Geologi Amerika Serikat menyebut, gempa 7,1 yang terjadi pada Sabtu malam, 13 Februari 2021, pukul 23.07 waktu setempat, berpusat di 45,9 mil (73,9 kilometer) timur laut Namie, sebuah kota pesisir 60 mil dari Fukushima. Kedalaman gempa sekitar 36 mil.

Dikutip dari Kyodonews.net, Minggu (14/2/2021), gempa itu melukai lebih dari 50 orang dan menyebabkan listrik mati. Kendati demikian, gempa ini tidak menimbulkan tsunami atau kelainan pada pembangkit nuklir Jepang.

Sementara CNN, mengutip laporan penyiar NHK menyebutkan, setidaknya 48 orang cedera di Prefektur Fukushima dan Miyagi.

2. Pemerintah Jepang langsung membentuk satuan tugas mengatasi dampak gempa

Lalu lintas di Shibuya. 9 Desember 2019 (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Badan Meteorologi Jepang menyebutkan, guncangan gempa terasa hingga Tokyo. Gempa ini juga disebut sebagai yang terkuat sejak gempa pada 7 April 2011, yang diyakini sebagai gempa susulan dari gempa besar pada 11 maret 2011.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga langsung menuju kantornya sekitar pukul 23.28, dan langsung membentuk satuan tugas.

Kepada wartawan pada Minggu dini hari Suga mengatakan, belum ada korban dalam jumlah besar yang dilaporkan. Untuk memberi pengarahan tentang informasi terbaru  gempa, anggota Kabinet dijadwalkan mengadakan rapat pada pukul 9 pagi.

Baca Juga: [BREAKING] Jepang Gelap Gulita Usai Gempa, 950 Ribu Rumah Mati Listrik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya