Jabal Rahmah, Bukit Tempat Dibuktikannya Cinta Allah kepada Manusia
Ada 3 peristiwa penting yang terjadi di Jabal Rahmah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makkah, IDN Times - Padang Arafah di Makkah, tidak hanya menjadi tempat manusia merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta, tapi juga menjadi tempat dikabulkannya doa-doa pada hari Arafah, 9 Zulhijah.
Salat satu tempat bersejarah dan menjadi saksi tentang ketauhidan atau keyakinan manusia terhadap keesaan Allah SWT, yang berbuah kasih sayang Allah kepada manusia adalah Jabal Rahmah. Jabal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya gunung atau bukit. Sedangkan Rahmah yang berasal dari bahasa Arab, artinya kasih sayang. Jadi Jabal Rahmah adalah Gunung atau Bukit Kasih Sayang.
Jabal Rahmah yang dikenal juga dengan nama Jabal Arafah, merupakan gunung atau bukit batu yang terletak di selatan Padang Arafah, sekitar 25 km di sebelah tenggara Kota Makkah. Bila berkendara dari Kota Makkah dapat ditempuh sekitar 20 menit.
Di puncak bukit Jabal Rahmah terdapat sebuah tugu batu berwarna putih. Dikutip dari Kemenag.go.id, Senin (17/7/2023), tugu ini dibangun untuk mengenang peristiwa bertemunya kembali Nabi Adam alaihi salam dan Siti Hawa, setelah diturunkan dari surga dan dipisahkan oleh Allah SWT selama 200 tahun. Pertemuan itu penuh rasa haru, hingga bukit ini disebut Jabal Rahmah.
Baca Juga: Jabal Uhud, Gunung Batu Saksi Perjuangan Rasul Lawan Musuh di Madinah
1. Tempat diujinya cinta Nabi Ibrahim kepada putranya
Peristiwa lain yang disebutkan terjadi sehingga bukit ini disebut Jabal Rahma, yakni bukit ini menjadi tempat diujinya cinta dan kasih sayang Nabi Ibrahim terhadap putranya, Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk mengorbankan Nabi Ismail, anak yang sudah sangat lama dirindukan kehadirannya. Dikutip dari nu.or.id, di bukit itu Nabi Ibrahim yakin bahwa mimpi yang ia alami tiga kali berturut-turut untuk menyembelih Ismail benar-benar merupakan perintah Allah SWT. Ketika Nabi Ibrahim akan menyembelih Nabi Ismail di bukit ini, Allah SWT menggantinya dengan seekor kambing atau domba besar.
Pengorbanan luar biasa inilah yang membuat Bapak Para Nabi ini mendapat gelar Khalilullah atau Kekasih Allah. Kisah ini juga menjadi awal mula penyembelihan hewan kurban di tanggal 10 Zulhijah atau hari Raya Idul Adha.
Baca Juga: Mengunjungi Gua Hira, Tempat Diturunkannya Wahyu Pertama ke Rasulullah