TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkes Akan Bagikan Alat USG ke Semua Puskesmas di Indonesia

Untuk cegah kematian ibu-anak, juga tekan angka kekerdilan

ilustrasi USG kehamilan (pexels.com/Mart Production)

Jakarta, IDN Times - Demi mencegah kematian ibu dan bayi dalam kandungan, Kementerian Kesehatan akan membagikan alat Ultrasonografi (USG) ke seluruh puskesmas di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat mengisi kuliah umum dalam Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-31 dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) ke-22 di Kota Banda Aceh, Kamis (24/3/2022).

"Alat USG ini akan mendeteksi bagaimana perkembangan bayi di puskesmas, yang dilakukan oleh dokter umum di seluruh Indonesia," kata Dante.

Baca Juga: 3 Cara Mudah Membaca Hasil USG, Orangtua Baru Wajib Tahu! 

1. Untuk cegah kematian ibu dan anak, juga menekan angka kekerdilan

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

menekan angka kekerdilan, mulai dari meningkatkan kesehatan ibu dan anak, hingga antenatal care menjadi lebih baik. Salah satunya melalui distribusi USG ke puskesmas.

Pendistribusian alat USG ke seluruh puskesmas ini, merupakan salah satu program dalam rencana transformasi kesehatan Indonesia pada pilar layanan primer, untuk mencegah kematian ibu dan anak.

Transformasi layanan primer juga fokus pada deteksi dini terhadap kekerdilan dan wasting.

Dante menyatakan, pemerintah terus melakukan berbagai macam cara untuk menekan angka kekerdilan, mulai dari meningkatkan kesehatan ibu dan anak, hingga antenatal care menjadi lebih baik. Salah satunya melalui distribusi USG ke puskesmas.

2. Dokter umum puskesmas akan diberi pelatihan cara penggunaan USG yang baik

(Ilustrasi) IDN Times/Helmi Shemi

Menurut Dante, nantinya setiap puskesmas akan memiliki USG. Pemerintah juga akan memberikan pelatihan kepada dokter umum di puskesmas agar dapat menggunakan alat USG dengan baik.

"Dan bisa mendeteksi pelayanan pertumbuhan janin, pelayan persalinan, sehingga kematian ibu menjadi lebih kecil," katanya.

Dante mengungkapkan, selama ini sebagian besar angka kematian ibu justru terjadi di rumah sakit. Hal itu terjadi karena rujukan untuk persalinan terlambat, sehingga perlu penanganan pertama dari puskesmas.

"Dengan mengetahui gestasi kehamilan yang lebih awal di puskesmas, maka rujukan ke rumah sakit akan lebih baik," kata Dante.

Baca Juga: Kemenkes: 265 Pasien Balita Meninggal Selama Gelombang Omicron di RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya