TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sopir Bus Salawat Dipecat karena Meresahkan Jemaah Haji Indonesia 

Jemaah Indonesia kesulitan naik bus di Bab Ali

Bus selawat untuk jemaah haji di Makkah. (IDN Times/Sunariyah)

Jeddah, IDN Times - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah mengambil langkah tegas memecat sopir bus Salawat, karena meresahkan jemaah haji Indonesia dengan menaikkan jemaah dari negara lain ke dalam bus Salawat.

Kepala Seksi (Kasie) Transportasi Daker Makkah Asep Subhana mengatakan, mendapat bukti berupa foto-foto sopir bus Salawat menaikkan WNA ke dalam bus Salawat, yang seharusnya khusus mengangkut jemaah haji Indonesia.

"Jemaah lapor ke kami sehingga kita tindaklanjuti, kita BAP (Berita Acara Pemeriksaan) memang benar dia naikkan WNA. Itu meresahkan jemaah, kami layanan transportasi menindak tegas," ujar Asep di Makkah, Minggu (19/6/2023).

Baca Juga: Makkah Padat dan Sangat Panas, Ini Waktu Terbaik untuk Umrah Wajib

1. Jemaah Indonesia kesulitan naik bus di Bab Ali

Bus selawat untuk jemaah haji di Makkah. (IDN Times/Sunariyah)

Asep mengungkapkan, sudah mengirim surat teguran dan mengembalikan sopir itu ke perusahaan bus tempatnya bernaung. PPIH sudah tidak mau menggunakan sopir tersebut untuk menjadi driver kendaraan jemaah haji Indonesia.

"Sopir tersebut kita tidak mau menggunakannya lagi," tegas Asep.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Asep, sopir itu sudah dipecat oleh perusahaannya. "Tapi kalau dari perusahaan itu dialihkan ke rute lain, kita tidak tahu lagi," lanjutnya.

Tak hanya soal sopir yang berulah, Asep juga mengungkapkan beberapa kendala yang terjadi terkait pelayanan transportasi di Makkah. Menurutnya, jemaah haji Indonesia yang rata-rata berbadan kecil dan juga banyak jemaah lansia, kesulitan naik bus di Bab Ali, karena di rute internasional itu Pemerintah Arab Saudi membolehkan seluruh jemaah dari negara lain menggunakan bus yang melewati jalur tersebut, termasuk bus Salawat.

"Memang jadi kendala bagi jemaah haji indonesia yang badannya kecil banyak lansia, sehingga sangat mengganggu (jemaah) dalam naik bus di Bab Ali, fisik orang indonesia lebih kecil dibanding negara lain," ujarnya.

Baca Juga: Layanan Katering Jemaah Haji dari 2015, Kini di Makkah 66 Kali Makan

2. Bus Salawat sering kena tilang karena ditempeli stiker logo Indonesia

Bus selawat untuk jemaah haji di Makkah. (IDN Times/Sunariyah)

Masalah lainnya yakni bus Salawat sering kena tilang karena bus Salawat ditempeli stiker nomor bus dan logo burung Garuda.

"Bus kita sering kena tilang karena ada logo-logo. Itu ada lambang negara lain (lambang Indonesia) beredar di wilayah Makkah, sehingga bus kita beberapa kali kena tilang," ujarnya.

Karena bus Salawat sering ditilang, sopir bus pun mengeluh, sebab dendanya sekali tilang 500 riyal. Oleh karena itu, perusahaan bus sempat mencopot logo-logo Indonesia dari bus Salawat di Terminal Jiad, namun beberapa jam kemudian disuruh tempel lagi.

"Kita ikuti saja apa yang diinginkan kepolisian setempat, kalau copot ya kita copot, kita tempel lagi ya tempel lagi," ujar Asep.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya