TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemilu 18 Bulan Lagi, Begini Skema Pertarungan Tiga Poros Utama

PDIP mustahil bertarung dalam Pilpres 2024-2029 sendirian

Konferensi Pers LSI Denny JA di kantornya di Jakarta Timur, Senin (15/8/2022). (Dok/LSI)

Jakarta, IDN Times - 18 bulan menuju Pilpres 2024-2029, tiga poros utama partai semakin terbentuk, yaitu Poros PDIP (tokoh utama Puan Maharani), Poros KIB (tokoh utama Airlangga Hartarto), dan Poros Sisa Dunia (tokoh utama Prabowo).

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan, hampir mustahil PDIP bertarung dalam Pilpres 2024-2029 seorang diri. Walau sudah memenuhi syarat pencalonan minimal 20 persen, PDIP tak mungkin tidak mengandeng partai lain.

Temuan survei tersebut dipublikasi pada Senin (15/8/2022) yang disampaikan peneliti senior Adrian Sopa. Poros PDIP dinilai bakal mencari tambahan partai koalisi. Namun kecil kemungkinan PDIP memilih PKS, Demokrat, dan Nasdem.

1. PDIP mustahil bertarung sendirian di Pilpres

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berfoto bersama awak media di hari terakhir rakernas. (dok. PDIP)

Adrian mengatakan, hampir mustahil PDIP menggandeng PKS karena alasan ideologis. PDIP juga tak bisa menggandeng Demokrat karena riwayat hubungan Megawati-SBY.

Dalam perkembangan terakhir, kecil pula kemungkinan bagi PDIP menggandeng Nasdem karena irama politik Megawati dan Surya Paloh tak sejalan.

"Dalam bulan- bulan terakhir masa pendaftaran, di bulan September 2023, sangat mungkin PDIP mengajak Gerindra, atau PKB, atau KIB untuk menyatukan kekuatan," ujarnya.

2. Demokrat dan PKS harus ikut masuk ke dalam poros dan tak bisa memimpin poros tersebut

Ketua Umur Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melantik Dewan Pengurus Daerah (DPD) Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui virtual, Sabtu (28/5/2022). Dahrul Amri/IDN Times

Sementara KIB sendiri, menurut Adrian, sangat mungkin menambah kekuatan. Hanya tiga partai saja, bagi KIB sangatlah riskan. Jika satu partai mengundurkan diri, itu akan membuat KIB tak lagi memenuhi syarat pencalonan capres-cawapres.

"Bagi KIB, satu partai yang mungkin diajak adalah PKS atau Demokrat. Ini disebabkan karena PKS dan Demokrat tak memiliki bargaining kuat untuk meminta calon presiden," kata Adrian.

Jika KIB (Golkar, PPP, PAN) berhasil menambah rekan koalisi satu partai lagi, PKS atau Demokrat, bisa dipastikan Capres-Cawapres 2024-2029 tak akan lebih dari tiga pasang.

Pilpres 2024-2029 tak diikuti koalisi partai oposisi. Ini dikarenakan hanya dua partai yang kini di luar pemerintahan, yaitu Demokrat dan PKS. Gabungan dua partai ini tak cukup membentuk satu poros untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.

Demokrat dan PKS terpaksa ikut dalam poros lain dan mereka bukan dalam level untuk memimpin poros itu. Prosentase kursi Demokrat dan PKS di DPR 2019-2024 tidak menonjol untuk memimpin poros koalisi partai mencalonkan capres-cawapres 2024.

3. Poros PDIP dan KIB sudah pegang tiket siapa yang maju cawapres

Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, Ketua DPD Partai Golkar DKI Ahmad Zaki, dan Ketua DPW PPP DKI Farhan Hasan saat pertemuan pertama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tingkat provinsi DKI Jakarta di Kantor Komando PAN, Cipinang, Jatinegara, Senin, (30/5/2022). (IDN Times/ Melani Putri)

Puan Maharani (tokoh utama poros PDIP) dan Airlangga Hartarto (tokoh utama KIB) dinilai sudah aman memiliki tiket untuk calon wakil presiden 2024-2029 bagi calon presiden yang kuat.

Namun tidak menutup kemungkinan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto menjadi capres 2024-2029 yang kuat, seperti halnya Prabowo Subianto, jika mereka mampu menaikkan elektabilitasnya, hingga masa pendaftaran di bulan September 2023.

Poros Gerindra plus PKB memenuhi syarat untuk maju bersama, namun belum
terkonsolidasi sekuat KIB.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya