AHY: Fanatisme pada Pilihan Politik Justru Celakakan Diri Sendiri
Fanatisme bisa menimbulkan perdebatan yang kontra-produktif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komandan Kogasma, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyinggung tentang kondisi politik saat ini. AHY menyampaikan hal itu saat menggelar pidato politik di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/3). AHY mengatakan bahwa ajang politik saat ini digunakan oleh pihak tertentu untuk memaksakan kehendak politik, sehingga memicu adanya fanatisme dalam berpolitik.
Baca Juga: Sampaikan Pidato Politik, AHY Cerita Dorongan dari Ani Yudhoyono
1. Simbol jari menjadi salah satu bukti fanatisme
Salah satu bukti fanatisme yang dikatakan oleh AHY adalah penggunaan warna dan simbol jari. Ia mengungkapkan, masalah simbol jari pun bisa menjadi masalah, terutama ketika berfoto.
"Kalangan perwira di jajaran TNI turut menjadi korban hoaks. Simbol jari pada saat foto bersama, yang menandakan angkatan kelulusan di akademi militer, dianggap sebagai dukungan pada paslon tertentu," ujar AHY.
Baca Juga: AHY: Penegakan Hukum Tak Boleh Jadi Instrumen Politik kepada Oposisi