TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Bali Dipilih sebagai Tempat Pertemuan Forum Bencana PBB 2022

Untuk mempromosikan wisata Indonesia

Muhadjir Effendy memberikan keterangan pers di komplek Istana Negara pada Senin. (13/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Indonesia dipilih menjadi tuan rumah forum internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Acara yang digelar pada tahun 2022 tersebut akan diselenggarakan di Bali.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa dipilihnya Bali sebagai lokasi pertemuan guna meningkatkan perekonomian di daerah wisata tersebut. Sebab, perekonomian di Bali merosot lantaran pandemik COVID-19 yang tengah melanda dunia.

Baca Juga: Dekan FEB Unud: Bali Tidak Bisa Melawan Musuh yang Tidak Pasti

1. Pemerintah memilih Bali untuk kembali meningkatkan sektor pariwisata

Ilustrasi wisata Bali (IDN Times/Mela Hapsari)

Muhadjir menyampaikan, Presiden Jokowi memang meminta jajarannya untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya sebagai tuan rumah. Alasannya, konferensi internasional ini bisa dijadikan momentum untuk mempromosikan wisata Indonesia.

"Kita harapkan nanti saat hal itu dilakukan, era pandemi COVID sudah masuk akhir, dan kita mulai bergerak cepat untuk memulihkan kondisi ekonomi khususnya di sektor pariwisata. Karenanya kita memilih Bali. Dan mereka akan diarahkan untuk mengikuti kegiatan wisata," kata Muhadjir dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/10/2020).

2. Para peserta GPDRR juga akan diajak ke Lombok

Muhadjir Effendy memberikan keterangan pers di komplek Istana Negara pada Senin. (13/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Selain itu, kata Muhadjir, para peserta juga akan diajak melihat praktik penanganan bencana di lapangan. Nantinya, tempat yang dipilih tidak akan jauh dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Sehingga tak terlalu sulit mengajak peserta pertemuan untuk meninjau langsung di lapangan," jelasnya.

Baca Juga: Pembukaan Wisata Bali Bali Tahap 3 Masih Terganjal Peraturan Menkumham

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya