Amien Rais Siap Nyapres, Hanura: Panggungnya Sudah Ambruk
Nama Amien tak masuk dalam daftar pendamping Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengklaim dirinya cukup layak diusung menjadi calon presiden oleh PAN di Pilpres 2019. Mendengar pernyataan Amien Rais tersebut, Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat menyanjung bahwa Amien memiliki pengalaman politik, sehingga cocok untuk mencalonkan diri di Pilpres 2019. "Saya kira sangat bagus, karena kita tahu beliau seorang tokoh politik yang saya kira tidak diragukan lagi," kata Jokowi di Istana Bogor, Selasa (12/6).
Namun pandangan berbeda ternyata disampaikan politikus dari partai pendukung Jokowi, seperti apa pendapat mereka?
1. PPP: Jangan samakan Amien dengan Mahathir
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengungkapkan koalisi Jokowi belum ada rencana menggabungkan Jokowi dan Amien. Ia mengatakan, jika Amien Rais ingin mencalonkan diri sebagai presiden, apakah PAN telah memenuhi Presidential Threshold yang telah ditentukan?
"Belum ada opsi menggabungkan Jokowi-Amien. Terkait Amien sendiri, mau nyapres, siapa yang usung? Apakah koalisi parpolnya sudah memenuhi 20 persen kursi atau 25 persen suara hasil pemilu sebelumnya?" kata Baidowi kepada IDN Times, Rabu (13/6).
Baidowi juga menyinggung jika Amien tidak bisa disamakan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Muhammad yang situasi politiknya berbeda dengan Amien.
"Menyamakan diri dengan Mahathir ya jauh lah dan beda situasi sosial-politiknya. Mahathir pernah menjadi PM dan berprestasi sehingga dikenang oleh rakyat Malaysia. Maka ketika Mahathir kembali ke politik daya ingat rakyat Malaysia masih kuat," terang Baidowi.
Sementara pencapaian Amien Rais belum sehebat Mahathir. Amien pun dikatakannya sempat kalah juga di Pemilu 2004 beberapa tahun lalu.
"Amien Rais? Menjadi ketua MPR yang banyak melakukan amandemen UUD 1945, yang salah satunya memicu liberalisasi politik dan ekonomi. Dan Pemilu 2004 juga sebagai calon presiden, hasilnya ya kalah. Itu gambaran riil politik di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Amien Rais Siap Nyapres, Ini Tanggapan Presiden Jokowi