Arteria Dahlan Menjadi "Bintang" di Rapat Dengar Pendapat First Travel
Anggota dewan ini sebelumnya berkata kasar ke Kemenag
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Waktu telah menunjukkan pukul 13.00 wib. Itu pertanda jika seharusnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI bersama beberapa korban First Travel dimulai. Tampaknya, rapat anggota dewan kali ini berjalan tepat waktu. Sudah terlihat kursi terpenuhi dengan beberapa korban dari kekejian First Travel.
Korban yang hadir didominasi oleh ibu-ibu. Namun, bukan berarti tidak ada bapak-bapak yang hadir. Mereka telah duduk dengan rapi, dan siap mencurahkan perasaan mereka dihadapan para anggota dewan.
Rapat dibuka dengan menyampaikan pendapat dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), kemudian dilanjutkan oleh kuasa hukum korban First Travel Riesqi Rahmadiansyah, dan ditutup dengan pendapat dari salah satu perwakilan korban First Travel.
Rapat berlangsung cukup serius. Para anggota dewan juga mendengarkan dengan saksama. Meski diselingi oleh satu, dua, candaan di dalamnya. Kini, tiba saatnya para fraksi di Komisi III memberikan pendapatnya.
Tentu saja, Anggota Komisi III Fraksi PDIP Arteria Dahlan yang menjadi bintangnya. Sempat sebelumnya mengeluarkan umpatan untuk Menteri Agama, demi membela para korban travel nakal, bak superhero, Arteria pun melontarkan suaranya untuk membela para korban First Travel di hadapan mereka.
1. Korban hanya ingin beribadah ke Makkah
Arteria mulai menghidupkan mic-nya. Gayanya tegap seakan sudah siap menyeruakan pendapat. Seperti biasa, wajah di balik kacamatanya cukup serius memandang ke arah pimpinan rapat dan juga anggota dewan yang lain. Ia pun memperkenalkan dirinya di hadapan para korban First Travel. Setelah itu, Arteria mulai sampaikan pendapatnya.
Arteria mengatakan, jika hal yang diinginkan para korban bukanlah pemilik travel dihukum penjara. Melainkan, yang mereka inginkan hanyalah mendapatkan haknya kembali, agar bisa beribadah ke Makkah.
“Tapi teman-teman, bapak, ibu korban ini hanya meminta mereka ketemu, berkunjung di Baitullah. Ini yang kita katakan mereka tidak ingin penegakan hukum hanya ingin memenjarakan orang. Mereka ingin ke Kakbah,” dengan lantangnya Arteria berkata seperti itu.
Mendengar pernyataannya, sontak saja para korban First Travel seperti menemukan pahlawan baru. Mereka pun bertepuk tangan dan bersorak kepada Arteria.
“Mereka ingin menjadi pasukan Allah. Ini yang kita katakan salah, keliru, dan mengatakan penyelesaiannya secara hukum an sich,” lanjutnya dengan menggebu-gebu.
Baca juga: Usut Kasus First Travel, DPR Bentuk Pansus
Baca juga: Tiga Penampilan Mewah Syahrini dalam Persidangan Kasus First Travel