TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disebut Masuk Tim Prabowo, Natalius Pigai: Saya Netral di 2019

Natalius Pigai ingin tetap menjadi kritikus independen

Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai [tengah]. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PAN Yandri Susanto sempat menyebut bahwa mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai masuk tim pemenangan pasangan bakal calon Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Sandiaga Uno. Natalius Pigai membantah. 

Dia mengaku bahwa sikap politiknya saat ini masih netral dan memutuskan untuk menjadi kritikus independen.

Baca Juga: Jatim "Milik" Jokowi, Hampir Semua Kepala Daerah Jadi Korwil Timses  

1. Natalius memilih menjadi kritikus independen

IDN Times/Sukma Shakti

Dalam keterangan tertulis, Natalius mengaku selama 4 tahun terus mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Saya berkomitmen tetap menjalankan kritik untuk mengisi ruang kosong yang tidak diisi oleh negara, menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan rakyat, dan juga sebagai artikulator kepentingan rakyat dan kaum marginal," kata Natalius, Rabu (19/9).

Menurutnya, kritik dan oposisi yang baik adalah ketika terkontrol dan berkualitas. Dan hal itu akan lebih baik ketika dilakukan secara independen, objektif, dan imparsial. "Dan akan terus saya lakukan sampai masa jabatan pemerintah ini berakhir Oktober 2019," jelasnya.

2. Di mata rakyat Papua, semua pemimpin tak ada yang berpihak pada Papua

Tingginambut, Papua (Google Maps)

Menurut Natalius, siapapun yang terpilih menjadi presiden setelah 2019, rakyat Papua kemungkinan masih tetap dipandang sebelah mata dan hidup di bawah garis makmur. "Kaum yang disiksa, dianiaya, dibunuh dan berada seakan-akan orang-orang terjajah sebagaimana juga dilakukan pemerintahan Jokowi saat ini," ungkap dia.

Lanjut dia, bagi masyarakat Papua, baik Jokowi ataupun Prabowo sama saja. Tidak akan memberikan keberpihakannya kepada Papua.

"Tidak ada pemimpin baik di Republik ini. Meskipun tahun 1996, Pak Prabowo pernah lakukan sejarah besar dengan memberi dana 1 persen penghasilan Freeport pada rakyat asli Papua dan dinikmati selama 22 tahun hingga saat ini," tambah dia.

Baca Juga: Jadi Koordinator Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Mundur dari PNS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya