IDI: Vaksin Nusantara Bukan Persoalan Nasionalisme tapi Prosedur!
IDI juga sebut Vaksin Nusantara bukan dari Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih meminta pengembangan Vaksin Nusantara tetap harus mengedepankan protokol dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut dia, pengembangan vaksin COVID-19 ini tak boleh hanya mengedepankan rasa nasionalisme maupun niat baik.
"Prosedur dan protokol (pengembangan vaksin) harus disesusaikan. Jangan hanya kita berpikir niat baik, nasionalisme lalu sudahlah, protokolnya cincailah. Gak bisa begitu," kata Daeng dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (17/4/2021).
Baca Juga: Satgas: Vaksin Nusantara Dikembangkan di AS, Uji Coba di Indonesia
1. IDI soroti soal prosedur dan protokol uji klinis Vaksin Nusantara
Daeng menegaskan semua pihak tentu sepakat untuk mendorong produksi vaksin COVID-19 dalam negeri. Hanya saja, lanjutnya, yang dikritisi saat ini adalah prosedur dan protokol dari vaksin yang dikembangkan oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto itu.
"Ini masalah prosedur dan protokol yang kita bicarakan, kita diskusikan sebenarnya. Jadi mari kita fokus pada prosedur dan protokol yang benar dalam pengembangan vaksin," ucap dia.
Baca Juga: IDI Khawatir Polemik Vaksin Nusantara Bikin Publik Ragu akan Vaksinasi
Baca Juga: Satgas: Vaksin Nusantara Dikembangkan di AS, Uji Coba di Indonesia