Basuki Hadimuljono, Anak Tentara Jadi Panglima Infrastruktur
Simak visinya di Indonesia Millennial Summit 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Basuki Hadimuljono, namanya dikenal sebagai sosok yang menyukseskan pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo. Meski menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dua periode, Basuki tak komplain ketika rumah yang ia tempati selama 19 tahun, harus digusur lantaran berada di jalur Tol Becakayu.
Pencapaian Basuki sebagai Menteri PUPR memang tidak bisa dianggap remeh. Tim dari Kementerian PUPR berhasil membelah hutan untuk membangun jalan Trans Papua.
Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya, Kementerian PUPR berhasil membangun jalan tol sepanjang 780 km dalam empat tahun terakhir. Bahkan, ia menargetkan membangun jalan tol sepanjang 1.070 km pada 2019.
Bukan hanya jalan tol. Basuki juga tercatat membangun 14 bendungan hingga 2018. Pada 2019, Kementerian PUPR menargetkan 15 bendungan selesai.
Kementerian PUPR juga telah membangun 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tersebar di 7 lokasi perbatasan, 7 kabupaten/kota, dan 3 provinsi, dalam kurun waktu 2015 sampai 2018.
Begitu banyak prestasi yang berhasil diukir Basuki saat menjabat sebagai Menteri PUPR. Semua pengalaman ini akan dibagi oleh Basuki dalam acara Indonesia Millennial Summit 2020, yang akan digelar IDN Times pada 17-18 Januari di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta. Sebelum mendengar ceritanya secara langsung, yuk kenali sosok panglima infrastruktur ini.
Baca Juga: Foto Ini Bikin Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Viral di Media Sosial
1. Basuki anak tentara, lulusan UGM dan Colorado State University
Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 5 November 1954. Basuki merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara. Ayahnya adalah seorang tentara dari Angkatan Darat. Tempat tinggal Basuki saat kecil sering pindah-pindah mengikuti tugas ayahnya.
Basuki lulusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1979. Setelah meraih gelar sarjana, dia memutuskan untuk berkarier sebagai PNS. Basuki melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister dan Doktoral di Colorado State University, Amerika Serikat, dan menjadi satu-satunya pegawai Kementerian PUPR yang merupakan lulusan S3.
Sepulangnya dari Amerika, karier Basuki terus menanjak di Kementerian PUPR. Dia pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum periode 2005-2007. Setelah itu, dia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode 2007-2013.
Selanjutnya, Basuki mendapat promosi dan menduduki posisi Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, sampai akhirnya pada 2014, Basuki diminta menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat oleh Presiden Jokowi, hingga saat ini.
Baca Juga: Tinjau Tanggul Jebol di Brebes, Basuki Minta Perbaikan Selesai 10 Hari