TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingatkan Jawa Timur, Jokowi: Jangan Langsung Terapkan Normal Baru!

Normal baru disebut Jokowi butuh sebuah prakondisi dahulu

Presiden Jokowi tiba di bandara Juanda, Surabaya untuk melakukan kunjungan ke Jawa Timur, Kamis (25/6). Dokumentasi Humas Pemprov Jawa Timur

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur guna meninjau penanganan COVID-19 di sana. Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi memberikan arahan terkait persiapan menuju tatanan new normal atau normal baru.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa sebelum Jawa Timur memasuki fase normal baru, maka harus dilakukan prakondisi terlebih dahulu. Jawa Timur sendiri saat ini menjadi salah satu provinsi yang memiliki kasus COVID-19 terbanyak.

Baca Juga: Jokowi ke Jawa Timur, Rombongan Jalani Wajib Rapid Test

1. Sebelum terapkan normal baru, Jokowi sebut harus ada prakondisi terlebih dahulu

Presiden Jokowi tiba di bandara Juanda, Surabaya untuk melakukan kunjungan ke Jawa Timur, Kamis (25/6). Dokumentasi Humas Pemprov Jawa Timur

Jokowi menuturkan, jika kasus sudah terkendali dan Jawa Timur bersiap masuk ke normal baru, maka harus ada prakondisi terlebih dahulu. Dia juga meminta agar waktu penerapan tatanan normal baru harus tepat.

"Saya minta juga tahapan-tahapannya di-prakondisi-kan terlebih dahulu. Ada prakondisi untuk menuju ke sana, jangan tahu-tahu langsung dibuka tanpa sebuah prakondisi yang baik," instruksi Jokowi saat meninjau posko penanganan COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/6).

2. Jokowi ingatkan timing pembukaan wilayah dan sektor harus tepat

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Mantan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan agar waktu penerapan normal baru juga harus tepat. Pemerintah daerah harus menentukan terlebih dahulu kabupaten/kota mana yang akan terapkan normal baru.

Selain penetapan wilayah yang dibuka, Jokowi mengingatkan agar pembukaan sektor juga dipikirkan dengan baik. Ia mengatakan, pemilihan sektor yang dibuka harus melalui tahapan-tahapan yang tepat.

"Sehingga tadi saya sampaikan, gas dan remnya ini harus pas betul. Sektor yang memiliki risiko rendah tentu saja didahulukan, sektor yang memiliki risiko sedang tentu saja dinomorduakan, dan sektor yang memiliki sektor tinggi dinomortigakan atau dinomorempatkan atau dinomorlimakan," kata Jokowi lagi.

Baca Juga: Jokowi Beri Jawa Timur Waktu Dua Minggu untuk Turunkan Kasus COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya