TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 6 Harapan Para Politikus di Tahun Politik

Bebas dari korupsi hingga jadi pemersatu bangsa

IDN Times/Sakti

Jakarta, IDN Times – Memasuki awal tahun 2018, banyak harapan yang dipanjatkan oleh masyarakat agar lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal yang sama juga diutarakan oleh sejumlah politkus di tahun politik ini.

Baca juga: 'Duo Dedi' Akan Ramaikan Pilkada Jawa Barat 

Berikut resolusi para kader partai politik di tahun 2018; 

Baca juga: "Jangan Sampai karena Pilkada Kita Tak Rukun dengan Tetangga"

1. Golkar bersih dan berintegritas

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, Partai berlambang pohon beringin akan memulai tahun 2018 dengan semangat baru. Terlebih lagi di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Golkar akan bersih dan berintegritas. Bersih artinya, bukan hanya terbebas dari korupsi dan akan dikelola dengan terbuka, transparan, dan demokratis,” ujar Ace Hasan saat dihubungi IDN Times, Senin (1/1).

Selain itu, tahun 2018 akan menjadi tahun yang sangat penting. Karena Golkar akan menghadapi 171 pemilihan kepala daerah (Pilkada) di beberapa daerah di Indonesia. 

“Golkar optimis dengan memberikan calon kepala daerah yang terbaik, sehingga kita dapat meraih kemenangan dalam Pilkada 2018 nanti,"jelasnya.

Baca juga: Jelang Pemilu dan Pilkada, KPK Minta Pejabat Laporkan Harta Kekayaan

2. PPP minta jaga kesantunan dalam berekspresi 

merdeka.com

Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengaku 'menghangatnya' suhu politik di tahun 2018 akan memimbulkan kecenderungan emosional masyarakat. 

Ketika hal itu terjadi, batas-batas kesantunan yang melekat pada budaya masyarakat di Indonesia dalam kehidupan normal akan ditinggalkan.

“Karena itu, resolusi PPP di tahun 2018 adalah menjaga kesantunan dalam mengekspresikan masalah sosial politik di ruang publik. PPP juga akan mengajak para elit politik, tokoh agama hingga aktivis untuk bisa memberikan kesantunan kepada masyarakat dalam berekspresi di ruang publik,” kata Arsul kepada IDN Times, Senin (1/1).

Baca juga: Ikut Pilkada Bogor, Direktur di KPK Mengundurkan Diri

3. PSI: berharap millennials peduli terhadap politik

Istimewa/Partai Solidaritas Indonesia

Tsamara Amany, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku tahun 2018 adalah tahun politik, untuk itu dirinya mengajak para millennials untuk lebih 'sadar' politik. 

Ia pun mewacanakan untuk bertemu dan mendengarkan aspirasi para millennials. 

“Di tahun politik 2018, saya berharap anak-anak muda Indonesia mulai peduli dengan politik secara serius. Rangkaian Pemilu 2019 juga sudah dimulai. Kita harus kritis dan mulai cari tahu siapa calon-calon Kepala Daerah hingga calon legislatif (Caleg) di daerah pemilihan kita,"jelas Tsamara saat dihubungi IDN Times.

Yang terpenting adalah, tambahnya, pastikan mereka memiliki program-program yang konkret untuk menyelesaikan persoalan masyarakat. 

Baca juga: Jaga Netralitas, Bawaslu Siapkan Peraturan Pilkada

4. PKB upayakan kemenangan di daerah 

IDN Times/Dokumen Pribadi

Tahun 2018 yang akan menjadi awal dimulainya tahun politik, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengatakan tahun politik harus dijadikan sebagai tahun produktif bagi para politisi dan calon yang akan maju di pemilihan. 

“Jangan sekali-kali membuat politik identitas, menyebarkan isu SARA hingga hoax demi mecapai tujuan. Tidak boleh ada 'pemelintiran' atas nama apapun, kepada siapapun, dan untuk alasan apapun,” jelas Maman.

Selain itu, Maman juga mengatakan pada tahun politik, PKB telah menyiapkan calon legislatif (caleg)-nya yang berkualitas untuk dapat diusung.

“PKB sendiri mengupayakan kemenangan Pilkada di beberapa daerah. Termasuk Jawa Timur da lainnya,"jelasnya. 

Ia juga berhararap PKB bisa meraih kemenangan hingga meraih posisi dua besar di pemilihan legislatif (Pileg) 2019. 

5. Berharap PDI Perjuangan semakin jaya

beritabogor.id

Mengawali tahun politik, kader PDI Perjuangan Diah Pitaloka berharap politik identitas tidak dijadikan isu yang akan dugunakan untuk kemenangan pada Pilkada dan Pemilu.

“Semoga saja politik identitas yang dapat mengancam persatuan bangsa, tidak dijadikan isu yang digunakan dalam pemenangan Pilkada dan Pemilu. Indonesia semakin berdaulat secara politik dan kesadaran politik rakyatnya makin tinggi. Money politik dan pragmatisme makin berkurang,” jelas Diah kepada IDN Times, Senin (1/1).

Selain itu, Diah juga berharap agar di tahun 2018, PDIP bisa semakin jaya.

Baca juga: Pilkada, Pegawai Negeri Dilarang Selfie dengan Calon Kepala Daerah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya