TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Arahan Lengkap Jokowi soal Kasus COVID-19 Tanah Air Naik Drastis

Jokowi geram karena kasus melonjak pesat

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas pada Jumat (23/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo tampak geram saat melihat data perkembangan COVID-19 terbaru di Indonesia. Angkanya menunjukkan peningkatan yang signifikan dari minggu lalu. Melihat pelonjakan kasus virus corona di Tanah Air, Jokowi tanpa segan langsung mengatakan bahwa kasus di Indonesia memburuk.

"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Selain menyampaikan perkembangan kasus COVID-19, mantan Wali Kota Solo itu juga menagih kepastian vaksin COVID-19 kepada menterinya. Berikut arahan lengkap dari Presiden Jokowi kepada para menterinya.

Baca Juga: Jokowi: Peningkatan Kasus COVID-19 di DKI dan Jateng Sangat Drastis!

1. Jokowi geram angka kasus aktif COVID-19 terus meningkat dan angka kesembuhan menurun

Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Sumatra Utara pada Selasa (27/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memaparkan perkembangan kasus virus corona di Indonesia per 29 November 2020. Jokowi menyoroti angka kenaikan kasus aktif dari minggu sebelumnya.

"Kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen. Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu," ujar Jokowi sambil membaca data kasus COVID-19.

Sesekali Jokowi berhenti berbicara dan memberi penekanan pada kata-katanya. "Minggu yang lalu masih 12,78 persen. Sekarang 13,41 persen," lanjutnya.

Jokowi juga menyoroti angka kesembuhan yang semakin menurun. Dia mengatakan bahwa kasus COVID-19 menjadi semakin memburuk di Indonesia.

"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu yang lalu 84,03 persen, sekarang jadi 83,44 persen," ucapnya.

2. Jokowi minta kepastian vaksin dan jadwal vaksinasi

Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Orang nomor satu di Indonesia itu juga mendesak menterinya memberi kepastian tentang vaksin COVID-19. Sebab, sejak saat ini masih belum ada kepastian dari pemerintah kapan vaksinasi akan dilakukan. 

"Saya nanti juga minta kepastian mengenai vaksin dan mulainya vaksinasi," ujar Jokowi.

3. Jokowi perintahkan Mendagri ingatkan kepala daerah pegang kendali penanganan COVID-19

Mendagri Tito Karnavian (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Selanjutnya, presiden memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengingatkan kepala daerah agar betul-betul memegang kendali terkait penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing. Menurut Jokowi, keselamatan rakyat adalah yang utama.

"Saya minta Menteri Dalam Negeri mengingatkan sekali lagi kepada para gubernur, bupati dan wali kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing yang berkaitan dengan masalah COVID-19 dan juga yang berkaitan dengan masalah ekonomi," tuturnya.

Jokowi menegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Sehingga kepala daerah diminta menjaga wilayahnya agar tidak terjadi pelonjakan kasus COVID-19.

"Saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan angka kematian dan indikator-indikator ekonomi yang ada," ucap Jokowi.

Baca Juga: Geram Kasus COVID-19 Melonjak Sepekan Ini, Jokowi: Semua Memburuk!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya