Insiden Pembantaian di Papua, Ini Kata Presiden Jokowi
Program pembangunan infrastruktur di Papua tetap berlanjut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo angkat suara mengenai insiden penembakan 31 pekerja PT Isaka Karya di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua. Jokowi memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengusut kasus ini.
Informasi yang dikumpulkan, para pekerja itu tengah membangun jembatan di distrik tersebut. Mereka kemudian ditembaki sejumlah orang yang diduga kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Penembakan diduga bermula saat seorang pekerja sempat melihat dan memotret anggota kelompok kriminal bersenjata sedang melaksanakan upacara.
Lalu, bagaimana tanggapan Presiden Jokowi terkait pembantaian di Papua tersebut?
1. Jokowi perintahkan Panglima TNI dan Kapolri untul mengusut insiden pembantaian di Papua itu
Jokowi mengatakan bahwa Kabupaten Nduga adalah kabupaten yang dulunya memang area berwarna merah atau rawan. Jokowi tahu hal itu karena sudah pernah berkunjung ke sana.
Jokowi pun memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengecek terlebih dahulu insiden tersebut.
"Saya sudah perintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk dilihat dulu karena ini masih simpang siur. Diduga itu gak bisa loh yang namanya sinyal itu gak ada. Jadi ini masih dikonfirmasi dulu ke sana apakah betul kejadiannya seperti itu," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (4/12).
Baca Juga: Kronologi Pembantaian 31 Orang Saat Membangun Jembatan di Papua
Baca Juga: Pembantaian di Papua, Menteri PUPR: Pembangunan Jalan Terus!