Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut JK, penangkapan Rommy tersebut akan berimbas juga pada elektoral calon presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: OTT Rommy, KPK Ciduk 5 Orang
1. JK sebut efek penangkapan Rommy bisa berdampak ke partai dan capres-cawapres
Terkait penangkapan Rommy, JK mengatakan bahwa efeknya akan langsung ke elektabilitas partainya. Namun, tak bisa dipungkiri, capres dan cawapres yang diusung juga bisa saja terkena efek penangkapan Rommy itu.
"Ya pastilah, terutama efeknya ke PPP, kalau (berdampak) ke PPP pasti juga ke yang lain-lain juga punya efek," kata JK di kantor Wakil Presiden seperti dilansir dari ANTARA, Jumat (15/3).
2. Erick sebut penangkapan Rommy tak ada kaitannya dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
IDN Times/Teatrika Handiko Putri Sebelumnya, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, mengatakan bahwa kasus yang melibatkan Rommy tidak ada kaitannya dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Karena menurut dia, itu adalah masalah pribadi dan tidak terkait Pilpres.
"Kan gak ada hubungannya dengan Pilpres. Kecuali, mohon maaf, misalnya ada hubungan dengan Pilpres ya bisa. Tapi kalau pribadi ya sulit," ungkap Erick di kediaman Ma'ruf Amin, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
Walaupun Rommy telah tertangkap oleh KPK, namun Erick mengaku bahwa TKN tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Dan menurutnya, penegakan hukum harus tetap berjalan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Penegakan harus berjalan, harus kita hormati. Siapa pun, termasuk saya, harus hormati. Tetapi yang mesti kita lihat, apakah ini lebih ke pribadi atau hubungan dengan Pilpres. Tapi saya yakin, sih, gak ada hubungan dengan Pilpres," kata Erick.
3. BPN sebut politisi di koalisi Jokowi adalah politisi berkasus
Juru Kampanye Nasional BPN Prabowo-Sandiaga, Nizar Zahro, ikut menanggapi tentang penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) oleh KPK, pada Jumat (15/3). Menurut Nizar, dengan adanya penangkapan terhadap Rommy, kubu 01 disebutnya sebagai tempat dari orang-orang yang berkasus.
Nizar mengatakan, tertangkapnya Rommy dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, dinilainya sebagai bukti bahwa kubu 01 dihuni oleh politisi berkasus. Dan ia menganggap bahwa mayoritas tokoh mendukung Jokowi untuk mencari aman.
"Silakan lihat sendiri tokoh-tokoh yang merapat mendukung 01. Mayoritas memiliki kasus. Motivasi bergabung ke 01 hanya untuk mengamankan kasusnya. Atau bisa juga bergabung ke 01 karena di bawah tekanan akan diusut kasusnya," kata Nizar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/3).
Baca Juga: Ini Fakta-Fakta soal Kasus Korupsi Rommy