TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Kecewa Disebut Antek Asing Lantaran Wacana Impor Rektor Asing

Indonesia harus tiru negara maju seperti UEA

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyinggung tentang rencana pemerintah mempekerjakan rektor asing di Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutan acara Forum Titik Temu "Kerja Sama Multikultural untuk Persatuan dan Keadilan".

Menurut Jokowi, masyarakat kini masih ada yang menganggap dirinya sebagai antek asing. Hal itu dibuktikan ketika pemerintah berencana mengundang rektor asing, yang mendapat reaksi keras dari masyarakat.

Baca Juga: Kontroversi Wacana Impor Rektor Asing, Ini Tanggapan Ekonom INDEF

1. Negara maju adalah negara yang terbuka dan toleransi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Awalnya, Jokowi menceritakan tentang Uni Emirat Arab (UEA) yang berhasil mengolah apa yang mereka miliki. Kemajuan yang didapatkan UEA tersebut lantaran mereka salah satu negara yang terbuka dan toleransi.

"Pada 40 tahun lalu UEA merupakan negara tertinggal, pendapatan rendah, tertutup. Sekarang income per kapita US$43 ribu," kata Jokowi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

2. Jokowi: Baru ngomong begini dibilang antek asing

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, Indonesia seharus nya bisa menyusul negara maju lainnya. Bukan malah mencerca wacana pemerintah yang akan mempekerjakan rektor asing.

"Saya baru ngomong-ngomong dikit, gimana kalau kita pakai tiga universitas kita atau politeknik atau akademi pakai rektor asing, baru bicara seperti itu, sudah langsung Presiden Jokowi antek asing," ujar dia.

3. Tahun ini disebut tahun toleransi di UEA

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jokowi mengatakan tahun ini menjadi tahun toleransi di UEA. Dalam tahun toleransi tersebut, UEA mengundang talenta-talenta top dunia, mulai dari CEO, tenaga ahli, hingga rektor, dan guru-guru negara lain.

"Mengundang puluhan perguruan tinggi ternama di dunia, termasuk rektor, termasuk dosen, termasuk guru-guru dari negara lain, rektor tenaga asing di sini, baru ide gagasan, ada 4.700 akademi politeknik, universitas, perguruan tinggi," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Akan Impor Rektor Asing dari Asia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya