TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Mau Testing COVID-19 Ditingkatkan hingga 400 Ribu per Hari

Menkes sebut testing akan ditingkatkan secara bertahap

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta pada jajarannya untuk meningkatkan testing dan tracing pada masyarakat yang terindikasi terpapar COVID-19. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya usai rapat terbatas.

“Kami sendiri masih akan terus meningkatkan testing ini arahan Bapak Presiden, terus ditingkatkan kalau perlu sampai 300 ribu, 400 ribu, secara bertahap, yang penting apa? supaya kita benar-benar tahu kondisinya seperti apa,” ujar Budi seperti yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Luhut: Kita Makin Mengerti Teknik Tracing Penting untuk Tangani COVID

Baca Juga: UNESCO Minta Jokowi Setop Sementara Proyek Jurassic Park Pulau Komodo

1. Menkes sebut terjadi peningkatan testing pada Juli ini

Petugas melakukan tes cepat antigen kepada calon penumpang kereta listrik (KRL) di Stasiun Tangerang, Banten, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Fauzan.

Menurut Budi, testing yang dilakukan pada Juli lalu mengalami peningkatan signifikan. Sebelumnya, testing hanya mencapai 60-70 ribu per hari, kini bisa mencapai 200 ribu spesimen per hari.

“Sekarang sudah sampai 200 ribu, malah untuk testing spesimennya sudah hampir sampai 300 ribu per hari,” ujar Budi.

Dengan adanya peningkatan testing, Budi menyebut masyarakat yang terpapar akan bisa segera ditangani dan dibawa ke rumah sakit sebelum gejalanya berat.

“Karena penyakit ini kalau kita rawat dengan cepat dan tepat harusnya bisa tertangani,” jelasnya.

2. Menkes sebut genome sequencing terus meningkat

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Kemudian, terkait dengan peningkatan testing ini, Budi menyampaikan bahwa pada Maret hingga Desember 2020, Indonesia telah melakukan genome sequencing hanya 140. Namun, di Januari hingga Juli 2021, genome sequencing yang telah dilakukan sebanyak 4 ribu.

“Jadi ini untuk mengidentifikasi di mana varian baru adanya. Ini meningkatnya sampai hampir 20 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Jadi benar masih kurang, tapi peningkatan itu sudah naik sangat luar biasa dan saya terima kasih ke seluruh jajaran yang ada di daerah-daerah,” tutur Budi.

Baca Juga: Menkes Budi Disomasi karena Belum Cabut Permenkes Vaksin Berbayar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya