TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komisi I DPR Ungkap Kondisi Pengadaan Alutsista di RI Seperti Ini

Pembelian tidak disertai dengan reparasi atau garansi

Anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Nasional Demokrat, Hillary Briggita Lasut (Dokumentasi Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem Hillary Lasut mengungkapkan tentang sistem pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Indonesia. Dia mengatakan, ketika pemerintah membeli dan melakukan pengadaan alutsista, ternyata tidak disertai dengan reparasi atau garansi free servisnya. Sehingga, pemerintah harus menambah anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan alutsista pertahanan tersebut.

"Karena di Indonesia, penganggaran untuk pemeliharaan itu dibedakan modulnya. Akhirnya selama ini pengadaan hanya dilakukan untuk barangnya saja dan unitnya saja, tidak bersamaan dengan pemeliharaannya. Sehingga buat saya sangat disarankan sekali (pengadaan unit beserta pemeliharaan)," kata Hillary kepada IDN Times, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Panglima TNI: Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dibantu 3 Negara

1. Anggaran untuk pertahanan negara harus dievaluasi

IDN Times/Arief Rahmat

Melihat insiden hilangnya kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala-402, Hillary berharap, hal itu menjadi evaluasi untuk pemerintah, khususnya bagi anggaran pertahanan. Dia mengatakan, peristiwa ini bisa mendorong Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membuat kebijakan yang win-win solution soal anggaran pertahanan.

"Bagaimana penganggarannya, bagaimana pertanggungjawabannya yang bisa sekaligus melindungi dan memberikan jaminan keselamatan terbaik buat alat-alat tempur, buat para pengendara, buat para operator dari pesawat dan kapal-kapal perang yang RI adakan dan beli," jelas Hillary.

Baca Juga: Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402 Hilang Kontak di Perairan Bali

2. Harus dibuat kebijakan pembelian alutsista disertai dengan jaminan servis

Kapal Selam TNI Angkatan Laut. (lantamal9-koarmada3.tnial.mil.id)

Selain itu, Hillary meminta kepada pemerintah agar ke depannya dibuat satu kebijakan ketika membeli alutsista yakni harus disertai dengan jaminan servisnya, sehingga insiden KRI Nanggala-402 tidak terulang lagi.

"Dan kita melihat tahun ini sudah sangat banyak kecelakaan yang terjadi di Indonesia yang berhubungan dengan aset-aset TNI, dan bagi saya sangat disayangkan. Harusnya kita melihat bahwa harus ada perubahan, harus ada tindakan-tindakan revolusioner yang merestorasi cara kita berpikir dan cara kita melakukan pemeliharaan terhadap aset-aset negara," tutur Hillary.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya