TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ma'ruf: 196.120 Penduduk Miskin Ekstrem di Papua Jadi Prioritas

Pemerintah memiliki anggaran besar untuk tuntas kemiskinan

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah memasang target untuk menyelesaikan kemiskinan ekstrem terhadap 196.120 penduduk di Papua pada 2021. Mereka tersebar di lima kabupaten prioritas, yakni Jayawijaya, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, dan Deiyai.

Ma'ruf menuturkan kelima kabupaten ini merupakan bagian dari sekitar 2,1 juta jiwa penduduk miskin ekstrem secara nasional, yang ditargetkan tuntas pada 2024.

"Di 2021 ini kami akan menanggulangi sekitar 2,1 juta yang tersebar di tujuh provinsi, salah satunya adalah Provinsi Papua yang lima kabupatennya kemiskinan ekstremnya menjadi target di 2021," kata Ma'ruf seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (16/10/2021).

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Ungkap 2 Pendekatan untuk Ciptakan Perdamaian di Papua

1. Total jumlah penduduk miskin di lima kabupaten prioritas mencapai 196.120 jiwa

Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Ma'ruf menuturkan pemilihan lima kabupaten prioritas di Papua didasarkan pada kriteria persentase tingkat kemiskinan ekstrem. Data tersebut kemudian dikombinasikan dengan jumlah masyarakat miskin ekstrem di daerah tersebut.

"Khusus untuk lima kabupaten di Papua yang menjadi prioritas di tahun 2021 ini, total jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 196.120 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem 89.500 rumah tangga," ucap dia.

2. Definisi kemiskininan ekstem mengacu pada Bank Dunia

Ilustrasi warga miskin (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Ma'ruf merinci jumlah penduduk miskin yang ditargetkan di 2021 yaitu di Kabupaten Jayawijaya sebesar 67.720 jiwa atau 30,84 persen, Kabupaten Puncak Jaya sebanyak 35.180 atau 26,53 persen, Kabupaten Lanny Jaya sejumlah 54.920 jiwa atau 30,52 persen, Kabupaten Mamberamo Tengah sebesar 14.200 jiwa atau 29,19 persen, serta Kabupaten Deiyai sebanyak 24.100 jiwa atau 32,48 persen.

Definisi kemiskinan ekstrem tersebut mengacu pada Bank Dunia yang menentukan masyarakat dengan keseimbangan kemampuan berbelanja sebesar 1,9 dolar AS per hari. Angka ini betada di bawah standar kemiskinan yang menurut Bank Dunia keseimbangan kemampuan berbelanjanya 2,5 dolar AS per hari.

Baca Juga: DPR Setuju Anggaran Kemensos Naik Jadi Rp78 Triliun, Kemenag Rp66 T  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya