Ma'ruf Amin: Gus Dur Juga Kiai, Bisa Jadi Presiden
Jokowi butuh sesepuh untuk mendampinginya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakal calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri acara deklarasi Rumah Aspirasi Relawan Kiai Ma'ruf Amin (KMA), di Jalan Doktor Saharjo, Jakarta Selatan, Minggu (16/9). Dalam acara deklarasi dukungan dari relawan tersebut, Ma'ruf diberikan kesempatan menyampaikan pidato politiknya.
Dalam pidatonya, Ma'ruf sempat mengungkit tentang pertanyaan publik saat Presiden Joko 'Jokowi' Widodo memilihnya sebagai pendamping pada Pilpres 2019. Ia mengatakan tidak ada yang salah apabila seorang kiai menjadi calon presiden atau wakil presiden. Hal tersebut dibuktikan KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, yang berhasil menjadi presiden.
Baca Juga: Digadang Jadi Tim Pemenangan Jokowi Ma'ruf di Jatim, Begini Respons Soekarwo
1. Seorang kiai juga bisa mengurus negara
Ma'ruf menanggapi beberapa pertanyaan publik tentang Jokowi yang lebih memilih kiai untuk menjadi pendampingnya. Menurut dia, tidak ada yang salah apabila seorang kiai memilih mengurus negara.
"Saya bilang, memang kiai tidak boleh? Lalu politisi boleh? Pengusaha boleh? TNI, Polri boleh? Masa kiai tidak boleh? Apa kiai itu cukup hanya menjadi pemadam kebakaran saja? Tukang doa saja?" tanya Ma'rufd dalam sambutannya.
Menurut Ma'ruf seorang kiai bisa menjadi presiden dapat dilihat dari keberhasilan Gus Dur, yang menjadi Presiden ke-4 RI.
"Dulu Gus Dur juga kiai, bisa jadi presiden. Betul atau tidak? Dan saya sekarang menjadi cawapres. Besok dari NU jadi presiden. Karena kalau bekerja dengan NU pasti menang. Ini yang kita harapkan," lanjut dia.
Baca Juga: Erick Thohir Jadi Timses Jokowi-Ma'ruf, Harga Saham ABBA Menguat