TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Pertanyakan Data Pasien COVID-19 Versi Gubernur Banten

Empat pasien Banten bukan kasus baru

Juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis 12 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan empat warga Banten positif terjangkit virus corona tipe baru, COVID-19. Pernyataan mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu disampaikan melalui video yang diunggah lewat akun Facebook resmi miliknya, Kamis (12/3) sore.

Menanggapi pernyataan itu, Juru Bicara Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa pemerintah tidak pernah menyampaikan identitas pasien positif virus corona kepada otoritas pemerintahan.

Baca Juga: Gubernur Banten Umumkan Dua Warganya Positif Virus Corona

1. Yuri pertanyakan data yang dimiliki Gubernur Banten

Juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin 9 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Heran dengan pernyataan Wahidin, Yuri pun mempertanyakan data yang dimiliki oleh Gubernur Banten itu. Sebab, pemerintah pusat tak pernah memberikan identitas pasien positif virus corona.

"Saya tidak dengar, Gubernur Banten dapat dari mana meriksanya itu? Karena kita tidak pernah menyampaikan data ini kepada gubernur," ujar Yuri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (12/3).

2. Pemerintah pusat hanya memberikan data pada dinas kesehatan

Juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat 6 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Yuri menyampaikan, jika memang pemerintah menyampaikan informasi mengenai pasien positif virus corona, maka informasi tersebut akan diberikan kepada dinas kesehatan, bukan pemerintah daerah. Ia pun mengandaikan bahwa bisa saja pasien tersebut warga Jakarta tapi hanya mondar-mandir ke Tangerang saja.

"Bisa saja, misalnya pasiennya ada di Jakarta tetapi ternyata dia warga Tangerang. Kan masuk Banten itu, setiap hari mondar mandir ke sini dan keluarganya di sana. Artinya bisa saja seperti itu," jelasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Warga Banten Terjangkit Virus Corona Bertambah Jadi 4 Orang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya