TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKS Ingin Pilpres 2019 Rasa Pilkada DKI 2017, PAN Pesimistis

Strategi itu terganjal presidential threshold 20 persen.

Instagram/@amanatnasional

Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan partainya ingin membuat formula Pilpres 2019 menjadi seperti Pilkada DKI 2017. Menurutnya, itu adalah salah satu strategi yang cocok untuk melawan Jokowi di 2019.

Melihat formula dari PKS tersebut, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi bahwa itu menjadi hak setiap partai untuk menyiapkan strategi. Tetapi, dengan adanya presidential threshold 20 persen, akan susah membentuk poros lebih dari dua.

1. Akan susah membentuk poros lebih dari dua

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Zulkifli menyampaikan, strategi yang dikeuiarkan setiap partai dalam menghadapi Pilpres 2019 harus tetap dihargai. Karena di Pilpres, semua partai tetap menginginkan yang terbaik.

Namun, apabila memang strategi PKS ingin membuat Pilpres 2019 seperti Pilkada DKI 2017 dengan memunculkan pasangan calon lebih dari dua, menurutnya akan sulit terwujud.

"Saya sampai hari ini masih berpendapat kemungkinan dua, kan syaratnya 20 persen ya tinggi, kalau poros tiga kan harus tiga partai, yang bisa dua itu Golkar, PDIP, Gerindra. PDIP dan Golkar kan kelihatannya sudah satu, kecuali di sana tidak sepakat, jadi dua," jelas Zulkifli di Gedung DPR RI, Kamis (10/7).

Tambahnya, poros ketiga bisa saja terbentuk, tetapi tetap perlu ada keajaiban untuk membentuk poros lebih dari dua.

2. Syarat presidential threshold 20 persen memberatkan partai politik untuk mengusung kadernya

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Zulkifli menjelaskan, sulitnya terbentuk poros lebih dari dua karena syarat presidential threshold yang membebani setiap partai untuk tidak bisa mengusung kadernya.

"Ini soal syarat, kalau saya dulu maunya nol jadi bisa lima, bisa empat gitu. Tapi kan syaratnya sudah menjadi UU, itu 20 persen, kalau 20 persen itu saya setiap hari ketemu partai-partai kan tidak mudah," terang dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya