TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pramono Anung: OTT Bupati Sidoarjo Bukti KPK Masih Kuat

Istana membantah pihaknya berniat lemahkan KPK

Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberikan keterangan pers, di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin 25 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menunjukkan bahwa lembaga antirasuah itu masih memiliki kekuatan.

Hal itu disampaikan Pramono untuk menjawab anggapan bahwa pemerintah ingin turut campur pada kasus-kasus yang ada di KPK tersebut.

"Seperti pada kemarin, ada OTT di Sidoarjo, ini menunjukkan KPK masih mempunyai kekuatan yang sangat kuat, sehingga tidak perlu lagi kecurigaan diperdebatkan dalam hal itu," ujar Pramono di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (8/1).

Baca Juga: Tertangkap Dalam OTT KPK, Bupati Sidoarjo Diboyong ke Jakarta 

1. Pramono sebut pembuatan Perpres juga melibatkan pimpinan KPK

Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 6 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Tudingan pemerintah disebut ingin turut campur kasus di KPK lantaran Peraturan Presiden (Perpres) tentang KPK yang dikeluarkan oleh Jokowi. Pramono pun mengatakan bahwa pembuatan Pepres juga melibatkan para pimpinan KPK.

"Jadi tidak ada pembahasan yang tidak melibatkan KPK," ucapnya.

2. Pramono bantah spekulasi pemerintah intervensi KPK

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Oleh karena itu, Pramono membantah adanya spekulasi bahwa Istana ingin mengintervensi KPK. Menurutnya, Perpres juga tidak akan bertentangan dengan UU KPK yang telah disahkan.

"Sehingga spekulasi orang bahwa pemerintah akan intervensi terhadap KPK, gak mungkin," ujar Pramono.

Baca Juga: OTT KPK Perdana di 2020, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Ikut Diperiksa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya