TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas: Juli Bulan Kematian Tertinggi, 30.168 Pasien COVID Meninggal

Juli menjadi bulan dengan kematian terbanyak selama pandemik

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan Juli menjadi bulan dengan angka kematian pasien COVID-19 terbanyak selama pandemik. Bahkan, hingga Kamis (29/7/2021), sudah ada 30.168 pasien yang meninggal.

“Bahkan 27 Juli lalu 2.069 (kematian). Ini bulan dengan kematian paling banyak selama pandemik di Indonesia. Hingga kemarin 30.168 tercatat di bulan ini. Angka ini sangat tinggi mengingat kematian tertinggi Juni lalu 7.913 kematian,” kata Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: [UPDATE] RI Masih Rekor Kasus Kematian Harian COVID Tertinggi di Dunia

1. Kematian tinggi juga terjadi di luar Jawa-Bali

Suasana TPU Rorotan, Jakarta Utara. (IDN Times/Athif Aiman)

Menurut Wiku, angka kematian tinggi juga terjadi di luar Jawa-Bali. Kendati begitu, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur masih tinggi angka kematiannya.

“Waspada Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan yang turut jadi penyumbang tertinggi kasus mingguan. Ini harus jadi alarm karena sebagian besar tidak menjalani PPKM Level 4,” jelas Wiku.

2. Wiku minta pemerintah daerah selalu pantau rumah sakit agar kurangi angka kematian

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta. Dok. Biro Pers Kepresidenan

Guna menekan angka kematian pasien COVID-19, Wiku meminta pemerintah daerah melakukan upaya terbaik. Dia meminta pemerintah daerah selalu mengantisipasi kenaikan kasus hingga ketersediaan oksigen.

“Untuk pemerintah daerah selalu pantau rumah sakit di wilayah masing-masing-masing-masing, antisipasi kenaikan kasus dengan memastikan ketersedian oksigen, obat-obatan, tempat tidur, dan nakes. Ini dapat meningaktkan kecepatan dan ketepatan pelayanan sehingga kematian dapat dihindari,” ujar Wiku.

Baca Juga: [UPDATE] Sebanyak 1.893 Orang Meninggal Akibat COVID-19 Hari Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya