TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Catatan Jokowi untuk Menteri Pertanian dan Menteri Perikanan

Apa saja ya catatan untuk menteri pertanian dan perikanan?

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu 4 Desember 2019. (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan tiga catatan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Jokowi menilai bahwa sektor perikanan dan pertanian merupakan sektor yang penting dan strategis.

Jokowi mengatakan sektor pertanian dan perikanan bukan hanya menjadi penyedia bahan pangan bagi 260 juta lebih penduduk Indonesia tapi juga mampu menampung tenaga kerja yang besar, memiliki kontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, serta menekan angka kemiskinan.

"Karena itu harus ada langkah-langkah terobosan agar kedua sektor ini tumbuh lebih besar lagi dan menjadi motor penggerak ekonomi kita. Saya memiliki 3 catatan yang perlu mendapatkan perhatian bersama," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

Baca Juga: Pemerintah Diminta Perluas Jangkauan Asuransi Petani

1. Jokowi minta agar fokus pertanian dan perikanan tidak hanya pada on farm, melainkan juga off farm

Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa 10 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Catatan pertama, ujar Jokowi, bahwa selama ini perhatian hanya difokuskan terhadap upaya peningkatan pertanian on farm. Jokowi meminta agar ke depannya juga difokuskan pada pertanian off farm, terutama pascaproduksi.

Pertanian on farm merupakan proses yang berhubungan langsung dengan budidaya pertanian, seperti menyemai bibit, mengawinkan hewan ternak, memupuk, memberi pakan ternak, mengendalikan hama dan penyakit, panen dan lainnya. Sementara, off farm yaitu proses komersialisasi hasil-hasil budidaya pertanian, seperti pedagang, pengepul dan lain-lain.

"Petani dan nelayan perlu keluar dari aktivitas on farm menuju ke off farm dengan memberikan nilai tambah aktivitas usaha tani dan perikanannya melalui pengolahan produk pertanian dan perikanan, maupun pengembangan usaha berbasis pertanian dan perikanan," jelas Jokowi.

2. Jokowi minta ada pendampingan pembiayaan bagi para petani dan nelayan untuk beranjak ke off farm

Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa 10 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Kedua, untuk masuk ke off farm, para petani dan nelayan perlu skema pembiayaan dan mendapatkan pendampingan. Untuk biaya, kata dia, pemerintah sudah memiliki plafon anggaran sebesar Rp190 triliun dengan bunga hanya 6 persen pada tahun anggaran 2020.

"Saya sudah perintahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar didesain dengan skema-skema khusus per cluster, sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan grace period produksi pasar pertanian maupun perikanan," ucap Jokowi.

"Tapi pembiayaan diikuti dengan pendampingan, baik dalam pengelolaan keuangan, membuat kemasan yang baik, packaging yang baik, branding yang baik dan juga marketing yang baik," kata Jokowi lagi.

Baca Juga: Cerita Pengasin Ikan dan Nelayan: Mengais Rezeki di Tengah Reklamasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya