TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Todung Mulya Lubis, Pengacara Spesialis HAM yang Jadi Duta Besar

Todung menjadi duta besar untuk Nowergia dan Islandia

Facebook/Todung Mulya Lubis

Jakarta, IDN Times - Mantan pengacara spesialisasi Hak Asasi Manusia (HAM), Todung Mulya Lubis, dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Norwegia merangkap Islandia. 

Salah satu mantan advokat tenar di Indonesia tersebut baru saja genap berusia 70 tahun, tepatnya pada 4 Juli 2019 kemarin. Selama 70 tahun, karier di dunia hukum sudah tentu telah ia lalu.

Lantas, seperti apa perjalanan kariernya? Yuk simak!

Baca Juga: Jokowi Lantik 5 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh di Istana

1. Setelah lulus SMA, Todung mulai tertarik di dunia hukum

Facebook/Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis atau yang akrab disapa Todung Lubis ini lahir di Tapanuli Selatan pada 4 Juli 1949. Masa kecil Todung harus dilaluinya di berbagai daerah di Sumatera. Saat menginjak sekolah dasar, Todung menghabiskan pendidikannya di Jambi, lalu ia melanjutkan sekolah menengah pertama di Pekanbaru. Selanjutnya, Todung mengenyam sekolah menengah atasnya di Medan.

Setelah tamat di SMA, Todung pun mulai tertarik di bidang hukum. Karena ketertarikannya itulah, akhirnya Todung memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

2. Untuk mengasah ilmu hukumnya, Todung pernah magang di LBH hingga ke Harvard

Facebook/Todung Mulya Lubis

Di tahun 1974, untuk menambah pengalamannya di bidang hukum, menjelang akhir kuliah hukumnya, Todung pun mencoba untuk menambah ilmu dengan magang di Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Jabatannya terakhir saat itu adalah Direktur Bidang Non-Litigadu. Setelah itu, Todung pun mendirikan divisi hak-hak asasi manusia di LBH.

Karena divisi yang dibentuk oleh Todung itulah, untuk pertama kalinya, di tahun 1979, LBH menerbitkan laporan tentang keadaan hak-hak asasi manusia di Indonesia, yang menjadi asal-mula laporan serupa yang diterbitkan secara rutin sampai sekarang.

Rasa penasarannya pada dunia hukum seperti tak ada habisnya. Setelah lulus dari UI, Todung pun terus mengasah ilmu hukumnya dengan melanjutkan pendidikan tentang hukum di Law School, University of California, Berkeley, USA, dan Harvard Law School, Cambridge, Massachusetts, USA.

3. Todung mendirikan Law Office sendiri pada tahun 1991

Facebook/Todung Mulya Lubis

Setelah berbekal banyak ilmu hukum, Todung akhirnya mendirikan The Law Office of Mulya Lubis and Partners pada tahun 1991. Sekarang, firma hukum tersebut lebih dikenal dengan nama Lubis Santosa dan Maulana Law Offices.

Lembaga yang dibangunnya ini rupanya telah banyak berkecimpung di dunia hukum. Mulai dari praktek korporasi dan komersial, hingga penyelesaian sengketa karya perusahaan.

Dengan pengalaman di bidang hukumnya yang banyak, Todung pun memimpin kelompok praktik korporasi dan komersial perusahaan dalam jumlah transaksi besar. Tak hanya itu, Todung juga secara intensif terlibat dan memimpin penyelesaian sengketa perusahaan kelompok praktek di litigasi profil tinggi perusahaan.

Kariernya di dunia hukum yang begitu melesat, Todung juga pernah tercantum dalam pengacara bisnis sebagai pengacara terkemuka dalam penyelesaian sengketa di Indonesia (The International Who’s Who of Business Lawyers as a leading lawyer in dispute resolution in Indonesia). The Asia Pacific Legal, edisi 500 pada 2006/2007 juga memilih Todung Mulya Lubis sebagai individu terkemuka yang berpengaruh besar dalam praktik penyelesaian sengketa di Indonesia.

Baca Juga: [Wawancara Eksklusif] Todung Mulya Lubis: Sudah Saatnya Orang Indonesia Masuk Nominasi Nobel

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya