TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPK Periksa Pejabat BPD Bali soal Dana Insentif di Tabanan

KPK belum umumkan tersangka kasus dugaan korupsi di Tabanan

(Ilustrasi KPK) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Kepala Bagian Perencanaan dan Strategis Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, I Dewa Ayu Rai Widyastuti. Pemeriksan dilakukan terkait kasus dugaan korupsi pengurusan dana insentif daerah (DID) di Kabupaten Tabanan, Bali.

“I Dewa Ayu Rai Widyastuti hadir dan dikonfirmasi mengenai barang bukti yang telah disita, yang ditemukan saat tim penyidik menggeledah rumah kediaman dari pihak yang terkait dengan perkara ini,” kata Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati Kuding, melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/11/2021).

Ipi belum merinci apa saja poin-poin yang menjadi detail pemeriksaan itu. 

Baca Juga: KPK Periksa Sekda hingga 3 Kepala Dinas Kabupaten Tabanan Bali

1. Eks Bupati Tabanan terlibat

Ilustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, beredar kabar Bupati Tabanan 2010-2021 Ni Putu Eka Wiryastuti telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Hal itu terungkap dari munculnya surat permintaan data dan informasi perizinan dari KPK ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kota Denpasar pada 8 November 2021.

Dalam surat yang bertujuan meminta informasi mengenai perizinan usaha tersebut, tercantum nama Eka Wiryastuti sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Dana Insentif Daerah (DID) Tabanan tahun 2018.

2. Tersangka belum diungkap

Akan tetapi, Plt Juru Bicara bidang Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya belum akan mengungkapkan tersangka dari dugaan korupsi di Tabanan tersebut. KPK akan menyampaikan hal tersebut ketika semuanya sudah lengkap, mulai dari konstruksi perkara hingga pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. 

"Pada waktunya nanti kami akan sampaikan secara utuh konstruksi perkara dari hasil penyidikan, pasal yang disangkakan, dan tentu siapa-siapa yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Ali Fikri, Selasa (9/11/2021).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya