TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wagub Riza Ungkap Alasan Proyek ITF Sunter Mandek

Riza mengaku sulitnya dapat investor salah satu faktornya

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/3/2022). (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan alasan belum dimulainya pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. 

Riza menyebut, pembangunan ITF memerlukan proses panjang, bahkan telah direncanakan dari pemimpin DKI Jakarta sebelum Anies Baswedan menjabat.

“Ya ITF itu kan sudah melalui proses yang panjang ya. Membangun ITF bukan cuma di jaman Pak Anies ya. Periode-periode sebelumnya gubernur sebelumnya, juga punya rencana yang sama,” kata Riza kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

1. Pembangunan ITF demi pengelolaan sampah yang sesuai standar

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (IDN Times/Aryodamar)

Riza menerangkan, sejatinya, pembangunan ITF bertujuan supaya DKI Jakarta punya tempat pengelolaan sampah yang baik dan memenuhi standar. Selama ini, sampah warga ibu kota dibuang ke TPST Bantargebang yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Gubernur sebelumnya  juga punya rencana yang sama untuk membangun tempat lengelolaaan sampah yang baik yang memenuhi standar,” kata dia.

Politikus Partai Gerindra itu juga tidak menampik apabila proses lelang dalam  proyek tersebut, sudah dilakukan berkali-kali. Sayangnya, belum kunjung tembus lantaran berbagai hal. Termasuk, mundurnya investor asal Finlandia yang tidak jadi menanamkan modalnya di ITF Sunter.

“Kita tunggu saja,” pungkasnya.

2. Anggaran ITF Sunter disebut bengkak dari Rp4 triliun menjadi Rp5,2 triliun

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau desain proyek ITF Sunter. (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sebelumnya, diberitakan anggaran untuk membangun ITF Sunter membengkak dari Rp4 triliun menjadi Rp5,2 triliun. Hal ini terungkap dalam rapat antara PT Jakpro dan Komisi D DPRD DKI Jakarta, Senin (23/5/2022).

“Itu anggarannya tidak sebesar ini. Tidak sebesar Rp5,2 (triliun). Waktu itu sekitar Rp4 triliun. Bahkan saya katakan kepada Fortum (pemenang tender) ini kalau mau ditekan sebenarnya Rp3 triliun cukup. Kalau mau ditekan,” terang Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, Senin (23/5/2022).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya