Kala Aa Gym, Arifin Ilham dan Yusuf Mansur, Berbagi Soal Ibadah Haji
Bagaimana meraih haji mabrur menurut para ulama ini?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Dalam buku “Spirit Sukses Haji Mabrur” yang ditulis Agus Priyanto, mengulas detail mengenai ibadah haji. Mabrur, dari Bahasa Arab, berasal dari kata barra-yaburru-barran, yang artinya taat berbakti. Mabrur juga diambil dari kata al birru (kebaikan).
Lantanaaluul birra hatta tunfiquu mimma tuhibbuun, yang artinya: “Kamu tidak akan mendapatkan kebajikan, sehingga kamu menginfakkan sebagian dari harta yang kamu cintai” (QS Ali Imran: 92).
Agus Supriyanto juga memuat, “orang-orang yang selalu mentaati Allah dan menjauhi segala yang dilarang disebut al abraar. Kelak mereka di hari kiamat akan ditempatkan di surga. Innal abraara lafii na’iim (QS al-Infitar : 13).”
Haji mabrur, berasal dari kata hajjan mabruur, haji yang memenuhi rukun dan syarat serta mempunyai nilai kebajikan bagi pribadi dan masyarakat.
Dalam buku itu, Agus juga memuat tulisan yang bersumber dari tausiah tiga ulama Islam, yaitu Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, H. M Arifin Ilham, Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra dan Yusuf Mansur, Pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an.
Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia pada 22 Mei 2019.
Baca Juga: Bacaan Niat Haji, Diucapkan saat Sudah Berihram
Baca Juga: Urutan Rukun dan Wajib Haji, Cek di Sini Ya
1. Abdullah Gymnastiar: Berhaji agar dekat dengan Allah
Saat memberikan tausiah di Padang Arafah, di musim haji tahun 2008, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah 1429 H, Aa Gym mengingatkan soal untuk apa ibadah yang dilakukan seorang muslim, umat Islam.
“Saudaraku, kita sering beribadah salat, shaum, zikir, haji, umrah berulang-ulang, tapi mengapa kita tidak menjadi dekat dengan Allah? Boleh jadi karena hati ini tidak hadir ketika berhaji. Kita datang ke tanah suci bukan untuk untuk dekat dengan Allah. Kita datang ke sini hanya untuk kepentingan dunia agar dihargai orang, agar disebut haji, agar dihormati manusia. Kita sibuk berfoto, berpotret agar diketahui orang sudah berhaji. Namun kita tidak berani menilai apakah hati kita hadir untuk Allah atau tidak,” ujar Aa Gym.
Selanjutnya, Aa Gym mengatakan, “Manusia hanya makhluk ciptaan Allah yang tidak pernah punya apa-apa. Tidak pernah punya apa-apa. Tidak pernah bisa menghidupkan diri sendiri, tidak bisa memberi manfaat tanpa izin Allah, tidak juga bisa memberikan mudarat tanpa izin Allah. Manusia tidak kuasa menolong dirinya sendiri, menolak bala yang menimpa diri. Bagaimana bisa mengabdikan hidup kita hanya untuk mengikuti keinginan manusia. Kita berdandan, kita bekerja, kita salat dan kita haji pun hanya untuk manusia. Itu sebabnya mengapa meskipun sering umrah ke Makkah, tidak ada yang berubah karena bukan untuk mendekat kepada Allah.”
Aa Gym mengingatkan bahwa haji adalah sekali seumur hidup. “Akankah kita gadaikan kemuliaan hidup dekat dengan Allah hanya karena rindu dekat dengan manusia. Ingat sama hati kita saudaraku, bahwa haki benar-benar rindu bisa dekat dengan Allah, penguasa langit dan bumi, pencipta diri kita,” kata Aa Gym.
“Allah mengundang kita (Jemaah haji), agar dekat denganNya, bukan agar kita dipuji oleh makhluk-makhlukNya. Maka manfaatkanlah saudaraku jamuan Allah di tanah suci ini dengan satu cita-cita semoga umur yang tersisa ini dekat dengan yang menciptakan kita. Dialah Allah yang Maha Tahu segala kebutuhan dan keinginan kita. Dialah Allah yang menguasai apapun yang kita butuhkan, yang kita inginkan, dan yang terbaik bagi kita. Dialah penguasa segala-galanya. Innallaha ‘ala kulli syai’in qadiir,” lanjutnya.
Intinya, Aa Gym mengingatkan bahwa haji adalah untuk mendekat kepada Allah. “Agar sepulang dari tanah suci, kita menjadi manusia yang banyak amal. Bukan untuk kembalinya pujian penghargaan imbalan dari makhluk,” ucap dia.
Baca Juga: Hari Ini Rangkaian Ibadah Haji Terbatas Sudah Dimulai di Saudi