Dokter RSUI: Jangan Cuma Ribut BOR, Kasus COVID Bisa Banjir Bandang!
Dokter RSUI sarankan Kemenkes benahi dulu masalah di pusat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Manajer Pelayanan Medik Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Rakhmad Hidayat memintah pemerintah jangan hanya ribut soal Bed Occopancy Rate (BOR) dan ketersediaan kamar saat kasus COVID-19 di tanah air melonjak. Dia mengatakan pembenahan harus dilakukan dari pusat, jika tidak maka kasus akan tidak terbendung.
"Jadi jangan cuman ribut di BOR dan ketersediaan kamar. Stop hulunya, kasih relaksasi ke hilir. Ini banjir bisa bandang," cuit dr Rakhmad Hidayat melalui akun Twitternya @dayatia pada Senin (21/6/2021).
Melalui unggahan di media sosial, ia pun memberikan saran kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait hal yang harus dilakukan untuk menghadapi naiknya kasus COVID-19. Apa saja?
Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Menkes Akan Atur Prioritas Pasien di RS
1. Raih kepercayaan RS dan Nakes
Menurut Rakhmad kepercayaan RS dan Tenaga Kesehatan (nakes) pelu diraih dengan cara membayar tagihan dispute RS dan insentif nakes, karena ia mengatakan pihak yang didorong untuk menaikkan kapasitas adalah RS, dan yang mengobati yaitu nakes.
"Kalau mereka ragu soal pembayaran, bagaimana mereka berani melayani? Ada tagihan-tagihan yang harus dibayar RS-RS jatuh tempo," cuit Rakhmad.
Baca Juga: PERSI: Kalau Ada Rumah Sakit COVID-kan Pasien, Itu Oknum!