Megawati Klaim Dirikan Lembaga BNPB, Begini Sejarah Awal Mulanya
BNPB berulang kali berganti nama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengklaim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah lembaga kebencanaan yang ia dirikan. Ia mengklaim dalam rapat koordinasi pembangunan nasional (Rakorbangnas) BMKG secara virtual pada Kamis (29/7/2021).
"Saya sangat ingat Presiden Gus Dur (Abdurrahman Wahid) bertanya, 'kenapa demikian bu?' Ya artinya yang harus saya hadapi akan menjadi sebuah proses yang lambat," ujar Megawati, yang pernah menjadi Wakil Presiden era Presiden Gus Dur itu.
"Yang saya sampaikan dalam rangkuman singkat, justru untuk dapat segera dilaksanakan. Saya lah yang membuat BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), BNPB, bukan maksud untuk menyombongkan diri, BNN (Badan Narkotika Nasional), KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), masih banyak lagi dan lain sebagainya," lanjutnya.
Lalu, apakah benar Megawati yang mendirikan BNPB? Bagaimana sejarah perjalanan lembaga penanggulangan bencana tersebut hingga saat ini dikenal dengan nama BNPB? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Megawati Mengaku yang Mendirikan KPK, Benarkah?
1. Sudah ada sejak pemerintahan Presiden Sukarno
Lembaga penanggulangan bencana ini nyatanya sudah ada sejak masa pemerintahan ayahanda Megawati, Presiden Sukarno yang didirikan pada 20 Agustus 1945 bernama Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BKKP).
Namun, lembaga tersebut fokus bertugas menolong para korban perang dan keluarga korban semasa perang kemerdekaan.
Awalnya lembaga tersebut hanya untuk bencana yang disebabkan manusia. Hingga 1966, lembaga tersebut berkembang dan juga menanggulangi bencana yang disebabkan bencana alam, menjadi Badan Pertimbangan Penanggulangan Bencana Alam Pusat (BP2BAP).
Editor’s picks
Bahkan, pada 1979 lembaga tersebut semakin berkembang dan memperluas cakupan fokusnya untuk menanggulangi bencana non-alam serta sosial seperti kecelakaan transportasi, kegagalan teknologi, dan konflik sosial lainnya disertai perubahan nama menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas PB).
Baca Juga: Megawati Klaim Membuat BMKG, Apakah Benar? Ini Awal Mulanya