Pandemik COVID-19 Bikin Stres dan Cemas, Psikolog: Cobalah Bersyukur
Berpikir positif juga cara hindari kecemasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Staf Sub Bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah, Denpasar Lyly Puspa Palupi mengatakan, dalam kondisi pandemik COVID-19 yang tidak diketahui kapan berakhirnya, setiap orang perlu berusaha berpikir positif.
Hal itu, kata dia, sebagai salah satu cara untuk menghindari munculnya gangguan-gangguan kejiwaan semasa pandemik COVID-19.
"Individu perlu berusaha untuk bersikap dan dalam menghadapi situasi ini. Kondisi sulit ini dialami oleh hampir seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia," ujar Lyly dikutip dari ANTARA, Minggu (1/8/2021).
Baca Juga: Gampang Banget! Begini Cara Cek Jadwal Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua
1. Pandemik COVID-19 sebabkan masalah kecemasan hingga depresi
Menurut Lyly, terbatasnya akses dan kebebasan untuk melakukan aktivitas seperti bekerja, sekolah, bersosialisasi, dan lainnya di masa pandemik COVID-19 saat ini, dapat menimbulkan efek psikis seperti masalah kecemasan, stres, hingga depresi.
Bahkan, dalam kondisi seperti ini, Lyly mengatakan, masyarakat cenderung memiliki efek psikologis seperti rasa takut dan cemas akan terpapar COVID-19.
"Karena kondisi ini berlangsung cukup lama dan belum bisa diperkirakan kapan akan berakhir, sehingga masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kondisi. Ada yang bisa beradaptasi tanpa banyak kendala, namun tidak sedikit juga merasa kesulitan. Sehingga secara psikis mengalami efek seperti masalah kecemasan, stres, hingga depresi," kata dia.
Baca Juga: Hilangkan Stress di Masa Pandemik, Ini 5 Fakta Seru Film Agen Dunia