Tsunami Dahsyat Ancam Selatan Jawa, Ini 3 Mitigasi yang Disiapkan
Ada 411 unit peringatan dini tersebar di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyiapkan langkah konkret untuk mitigasi bencana gempa dan tsunami. Upaya mitigasi struktural dan kultural ini dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami, untuk mengantisipasi ancaman potensi gempa dan tsunami di selatan Jawa yang dahsyat.
"Pemerintah daerah dengan dukungan pemerintah pusat dan pihak swasta, menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang layak dan memadai," ujar Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono kepada IDN Times, Senin (14/6/2021).
Daryono mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah memastikan sistem peringatan dini di daerah rawan beroperasi/terpelihara dengan layak dan terjaga selama 24 jam setiap hari, untuk meneruskan peringatan dini dari BMKG.
Sebagai informasi, upaya mitigasi bencana, khususnya di selatan pulau Jawa ini tindak lanjut dari studi adanya ancaman potensi gempa bumi magnitudo 8,7 dan tsunami hingga 29 meter di pesisir selatan pulau Jawa baru-baru ini.
Baca Juga: Tiga Pakar ITS Rancang Inovasi Alat Deteksi Dini Tsunami
1. Edukasi dan penataan tata ruang di pantai yang rawan tsunami
Agar aman dari bahaya tsunami, Daryono mengatakan, pertama pemerintah daerah dan pusat harus melakukan penataan tata ruang di pantai yang rawan tsunami.
"Dengan menjaga kelestarian ekosistem pantai sebagai zona sempadan untuk pertahanan tsunami dan abrasi," ujar dia.
Kedua, Daryono meminta pemerintah daerah dan pihak terkait mengedukasi masyarakat untuk merespons penyelamatan diri secara tepat saat terjadi gempa bumi dan tsunami.
Baca Juga: Beredar Peringatan Dini Tsunami di NTT hingga Jatim, BMKG Minta Maaf