TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unik! Masjid Mirip Kelenteng Peninggalan Muslim Tionghoa di Batam

Masjid memiliki bentuk menyerupai kelenteng

Masjid Cheng Hoo, Batam, Indonesia. (IDN Times/Vamela Aurina)

Jakarta, IDN Times - Jejak sejarah penyebaran agama Islam di Tanah Air masih banyak dijumpai di berbagai daerah. Salah satunya, Masjid Cheng Ho yang berada di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Berbeda dengan masjid pada umumnya yang bernuansa Arab, Masjid Cheng Ho ini kental dengan arsitektur khas Tiongkok. Jika dilihat sekilas dari luar, bangunan masjid ini menyerupai kelenteng yang identik dengan warna merah.

Namun, jika dilihat secara keseluruhan, terdapat lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak bangunan. Bagaimana cerita Masjid Cheng Ho ini?

Baca Juga: Indahnya Arsitektur Masjid Cheng Hoo Makassar, Instagrammable Banget!

Berdasarkan sejarah yang tertulis pada papan sejarah di Masjid Cheng Ho, nama masjid diambil dari nama Laksamana Laut Cheng Ho yang berasal dari Tiongkok. Ia adalah sosok yang meninggalkan masjid dengan arsitektur khas Tiongkok ini.

Laksamana Cheng Ho merupakan seorang muslim tulen. Ia adalah anak dari Haji Ma Ha Zhi dan ibunya berasal dari marga Own (Wen) Tiongkok. Cheng Ho lahir pada tahun 1371 dan berasal dari salah satu bangsa minoritas di Tiongkok, yaitu bangsa Hui. 

Di negerinya, Cheng Ho banyak melakukan kegiatan agama Islam. Laksamana Cheng Ho ini juga dikenal dengan Sam Po Kong di Kota Semarang.

1. Ditinggalkan oleh seorang muslim tulen

Patung Laksamana Cheng Ho di sekitar Masjid Cheng Hoo, Batam, Indonesia. (IDN Times/Vamela Aurina)

2. Berlayar ke Indonesia menyebar agama Islam

Suasana Kapal Laksamana Cheng Ho Sampokong, Batam, Indonesia. (IDN Times/Vamela Aurina)

Cheng Ho merupakan seorang penjelajah yang diberi kepercayaan Kaisar Tiongkok Yongle yang bekruasa pada tahun 1403 hingga 1424. Cheng Ho diminta melakukan misi pengembangan agama Islam.

Ia dipercaya memimpin ekspedisi pelayaran dengan membawa kurang lebih 27.000 orang kru berlayar menuju Indonesia. Hal ini terjadi sebanyak tujuh kali dalam kurun waktu di tahun 1416.

Kedatangannya tersebut disambut baik para raja-raja dan penduduk Indonesia pada saat itu.

Baca Juga: Mirip Kelenteng, Ini 5 Hal Menarik tentang Masjid Cheng Hoo Surabaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya