Bawaslu: Politik Uang Lahirkan Korupsi, Isu SARA Merusak Persaudaraan
Yuk ramai-ramai tolak politik uang dan SARA saat Pilkada!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menyongsong pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Juli 2018 mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersama partai politik menyatakan komumitmennya untuk menolak politik uang dan penggunaan isu SARA.
Acara yang bertajuk “Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA untuk Pilkada 2018 Berintegritas” ini digelar di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/01).
“Komitmen bersama ini menjadi kunci bagi kita semua untuk secara bersama-sama menciptakan setiap tahapan Pilkada 2018 bebas dari pengaruh politik transaksional dan penggunaan SARA dalam kampanye Pilkada,” ujar Ketua Bawaslu Abhan dalam sambutannya.
Baca juga: Satu Dekade Gerindra: Seruan 'Prabowo Presiden' Menggema
1. Politik uang dan SARA jadikan Pilkada tak berkualitas
Abhan mengatakan politik uang dan politisasi SARA adalah hambatan dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas. Menurutnya, politik uang juga berpotensi melahirkan korupsi. Ia meminta masyarakat berkomitmen melawan praktik yang mencederai demokrasi ini.
“Sedangkan, politisasi SARA berpotensi menganggu persaudaraan dalam negara kesatuan Indonesia,” papar mantan Ketua Bawaslu Jawa Tengah itu.
Baca juga: Menteri Tjahjo: Politik Uang dan SARA adalah Racun Demokrasi