TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dishub DKI Usul Perluasan Ganjil-Genap Dipermanenkan Usai Asian Games

Kalian punya ide lain gak mengurangi kemacetan di Jakarta?

Ilustrasi (ANTARA/Yudhi Mahatma)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mencanangkan kebijakan perluasan ganjil-genap dipermanenkan, setelah Asian Games 2018. Gagasan tersebut dicetuskan karena perluasan wilayah dan durasi ganjil-genap sukses mengurai kemacetan dan meningkatkan pengguna transportasi umum. 

1. Ganjil-genap dipermanenkan dengan catatan khusus

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Andri mengatakan kebijakan ganjil genap yang ingin dipermanenkan adalah perluasan wilayahnya bukan durasinya. Sebagaimana diketahui, ganjil-genap sejak 1 Agustus berlangsung selama 15 jam dari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.

"Kalau dipermanenkan mungkin bisa dipermanenkan, tapi dipakai Senin-Jumat dua segmen 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB," kata dia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).

2. Perluasan ganjil-genap akan diberlakukan kembali saat Asian Para Games

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Untuk memutuskan kebijakan ini, kata Andri, tidak bisa dilakukan sepihak. Berbagai elemen terkait harus melakukan evaluasi terlebih dahulu perihal perluasan ganjil-genap, yang sejak 1 Agustus 2018 telah dilakukan penindakan kepada pelanggar. 

Sejauh ini, lanjut dia, kebijakan perluasan ganjil-genap akan berlaku pada lain hari saat Asian Para Games 2018 diselenggarakan. "Nanti dievaluasi setelah Asian Para Games 2018. Baru usulan saya. Nanti kalau seumpamanya Para Asian Games 2018 diberlakukan lagi ada Pergub lagi," kata dia.

Menurut Andri, kebijakan perluasan ganjil-genap sangat diperlukan bagi para atlet difabel. Akan tetapi, ia belum bisa memastikan apakah kebijakan yang nantinya akan berlaku sama dengan yang diberlakukan saat Asian Games 2018. 

"Di Asian Games diberlakukan, dan Para Asian Games juga minta diberlakukan. Karena venue-nya lebih banyak Para Games. Atlet difabel kan lebih sensitif dari pada atlet normal, berarti pemberlakuannya pun juga harus ekstra. Saya mengusulkan, kan ada rentang satu bulan dari 2 September-6 Oktober kan. Saya usulkan, baru usulan, jangan dicabut. Kalau dicabut ganjil genap nya nanti susah lagi," kata Andri.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya