Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Farida Riyadi menyebutkan dua tower di kawasan tersebut dalam kondisi aman.
Baca juga: Pasca-Ambruknya Selasar Bursa Efek Jakarta, Pemprov Lakukan Audit Gedung
Baca juga: Gelar Perkara, Polisi Panggil 10 Saksi Ambruknya Selasar BEI
1. Kerusakan bukan pada struktur bangunan utama
IDN Times/Vanny El Rahman Mengingat kerusakan bukan berada pada struktur utama bangunan, melainkan pada struktur penunjang selasar.
“Dari hasil pengecekan beberapa konsultan konstruksi, disampaikan bahwa struktur kegagalan adalah pada sekunder bukan struktur utama dari gedung. Struktur sekunder itu, dari kapasitas sambungan penggantung lantai selasar,” jelas Farida saat menemui awak.
Baca juga: Menristek Minta Semua Pihak Bantu Kondisi Korban Ambruknya Selasar BEI
2. Tower 2 akan dibuka Rabu pagi
IDN Times/Vanny El Rahman Sementara antara gedung Tower 1 dan Tower 2 adalah bangunan yang berdiri sendiri. Dan strukturnya terpisah.
Oleh karena itu, tambahnya, aktivitas di Tower 2 (lokasi selasar ambruk) akan berfungsi kembali terhitung Rabu (17/1).
“Bersama ini kami sampaikan, tower satu dan aktivitas di gedung bursa sudah berjalan normal. Kita berusaha untuk Tower 2 bisa berjalan normal pada Rabu (17/1) pagi. Untuk pembongkaran puing, kita usahakan maksimal malam ini juga,” jelasnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca juga: Ini Dugaan Ambruknya Selasar BEI Versi Kementerian PUPR
3. Minta masukan dari konsultan konstruksi
Sebelumnya, untuk memberikan rasa aman, pengelola gedung BEI telah meminta masukan dari berbagai konsultan konstruksi guna menjamin keamanan gedung.
“BEI sudah berkomunikasi dengan konsultan independen untuk cek struktur gedung setelah kejadian tersebut,” sambungnya.
Paling tidak ada tiga perusahaan konstruksi yang dimintai tanggapannya oleh BEI. Mereka adalah PT Gistama Inti Semesta, PT Renata Daksa Optimal dan PT Arkonin.
“Semua konsultan kita minta untuk melakukan assessment- assessment atas kekuatan struktur Gedung BEI setelah kejadian tersebut. Kita juga bekerja sama dengan Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia,” tambah Farida.
Baca juga: 13 Mahasiswa Korban Selasar BEI Jalani Operasi di Rumah Sakit Siloam