Meutya Hafid: Pemulangan WNI Eks ISIS Harus Lihat Sisi Kemanusiaan
Isu pemulangan WNI dari Suriah jadi polemik di DPR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi I, Meutya Viada Hafid, menyampaikan bila isu pemulangan warga negara Indonesia (WNI) simpatisan ISIS dari Suriah menjadi polemik di parlemen. Sebab, pemerintah belum memiliki langkah konkret bagaimana rencana pemulangan akan dilakukan.
“Masalah kewarganegaraan memang jadi perdebatan ya. Di DPR pro-kontranya luar biasa. Asesmennya seperti apa? Kalau pulang akan ke mana dulu? Siapa yang mengawasi? BNPT bagaimana? Ini kami yang belum terbayang di DPR,” kata Meutya dalam diskusi yang digelar oleh Tempo di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (9/8).
Baca Juga: Ini Alasan Pelaku Terorisme Lakukan Serangan di Bulan Suci Ramadan
1. Tidak bisa menilainya berdasarkan pendekatan emosional
Lantaran belum ada kesepakatan tunggal di parlemen, politikus Golkar itu tidak bisa angkat bicara lebih jauh. Namun, ia mengingatkan supaya masyarakat dan pemerintah tidak memutuskannya berdasarkan emosi.
“Saya kemarin bertanya di Twitter, rata-rata gak usah pulang saja. Kalau pakai emosi memang pasti begitu. Tapi kita ini bernegara, tidak bisa pemerintah pakai pendekatan emosi, karena terikat juga oleh aturan-aturan. Itu yang harus dikedepankan,” lanjut dia.
Baca Juga: Kerap Dikaitkan dengan Aksi Teroris, Apa Sih Makna dari Radikalisme?