Meutya Hafid Ungkap Sisi Lain Teroris yang Menyekapnya di Irak
Mereka heran uang SPJ wartawan yang kecil tapi mau ke Irak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Meutya Hafid, menceritakan pengalamannya ketika disekap oleh salah satu kelompok terorisme di Irak. Yang menarik, dia justru melihat sisi kemanusiaan ketika disekap berhari-hari bersama para teroris.
“Saya disekap di goa. Orang Timur Tengah kan badannya gede-gede. Semuanya pegang senjata laras panjang. Saya selamat pasti karena ada sedikit sisi kemanusiaan dari orang yang menyandera saya. Kalau gak ada, gak mungkin selamat,” ungkap Meutya di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (9/8) malam.
1. Disekap oleh anak berusia remaja
Kala itu, tahun 2005, Meutya merupakan wartawan Metro TV yang sedang bertugas di Irak bersama rekannya, Budiyanto. Pada hari ketiga penyanderaan, Meutya sempat bercengkrama dengan seorang teroris yang kira-kira berusia 17 tahun. Hal yang lucu adalah orangtua dari teroris tersebut tidak tahu bila ia menculik orang.
“Hari ketiga, sudah agak longgar, sudah mulai bercanda. Anak muda usia 17 itu cerita ‘besok akan ada yang menggantikan saya untuk menjaga kamu’. Saya tanya, kenapa? katanya “karena saya bilang sama ibu saya kalau saya menginap di rumah tante’. Ibunya bahkan tidak tahu kalau anaknya menculik seorang wartawan,” bebernya.
Baca Juga: Kerap Dikaitkan dengan Aksi Teroris, Apa Sih Makna dari Radikalisme?
Baca Juga: UU Terorisme Masih Mengabaikan Korban, Ini Kritik dari AIDA