Penanganan COVID-19 Abaikan Aspirasi Masyarakat? Ini Jawaban Moeldoko
Moeldoko klaim “KSP Mendengar” masih tetap efektif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku dirinya tidak mengetahui apakah aspirasi masyarakat dan pakar kesehatan melalui media menjadi dasar pengambilan keputusan pemerintah dalam menangani pandemik COVID-19.
Ungkapan itu disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan apakah pemerintah selama ini mendengarkan aspirasi masyarakat dan para ahli dalam menangani pandemik. Sebab, pemerintah baru pertama kali mengadakan pertemuan dengan para epidemiologis setelah virus ini menginfeksi lebih dari 1,1 juta orang dan merenggut lebih dari 31 ribu nyawa.
“Saya harus jujur bahwa saya tidak terlibat secara langsung dalam struktur penanganan COVID-19. Kami hanya mengelola komunikasi publiknya. Itu (seputar kebijakan dibahas) bersama-sama kementerian. Sehingga saya gak bisa jawab (apakah masukan ahli dan masyarakat melalui media diserap atau tidak),” kata Moeldoko dalam webinar yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pers Nasional, Minggu (7/2/2021).
Baca Juga: Moeldoko: Saya Lebih Takut Ditodong Wartawan daripada Senjata
1. Mengaku terkendala karena rapat kabinet terbatas
Moeldoko kembali ditanya, bukankah KSP selalu dilibatkan dalam rapat kabinet yang membahas seputar pandemik? Sehingga Moeldoko seharusnya tahu apa yang menjadi landasan pemerintah dalam melahirkan kebijakan seputar COVID-19.
Sebagai jawaban, dia menyampaikan bahwa rapat kabinet di masa pandemik tidak sama seperti rapat kabinet sebelumnya.
“Teman-teman di media juga harus tahu, rapat kabinet tidak seperti dulu. Karena harus jaga jarak, kecuali rapat paripurna. Sekarang ini Pak Presiden hanya fokus pada beberapa menteri terkait. Dibatasi ruangannya,” terang politikus yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI itu.
Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Jilid II, Moeldoko: Gak Ngerti, Itu Urusan Presiden