Pengamat Usul Vaksinasi COVID-19 Prabowo-Sandi Harus Diliput Media
Vaksinasi Jokowi dinilai tidak memberikan dampak signifikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengusulkan, supaya pemerintah membuat kampanye vaksinasi nasional yang memberi sorotan khusus kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Pernyataan itu dilontarkan setelah Burhan membandingkan hasil survei yang dilakukan pada Desember 2020 dengan survei terbaru pada 1-3 Februari 2021, terkait ketersediaan warga untuk mengikuti program vaksinasi nasional.
“Asumsinya, setelah 2 kali Presiden Jokowi divaksin, harusnya awareness public meningkat (terhadap vaksin). Survei di bulan Desember yang tidak bersedia (divaksin) mencapai 43 persen. Total (pada survei terbaru) yang enggan divaksin sampai 41 persenan. Jadi efek Presiden Jokowi hanya (menurunkan) dua persen,” tutur Burhan saat merilis hasil survei secara daring, Minggu (21/2/2021).
Baca Juga: Jokowi Sudah 2 Kali, Masyarakat Masih Banyak Tolak Vaksinasi COVID-19
1. Angka pendukung Jokowi-Ma’ruf yang bersedia divaksinasi lebih tinggi
Secara umum, survei yang melibatkan 1.200 responden ini mengungkap ketersediaan 54,9 persen warga bersedia divaksinasi. Secara lebih spesifik, berdasarkan preferensi politik pada Pilpres 2019, ternyata basis pendukung Jokowi memiliki ketersediaan lebih tinggi untuk divaksinasi.
Sampel pada survei ini melibatkan 55,5 persen pendukung Jokowi-Ma’ruf dan 44,5 persen pendukung Prabowo-Sandiaga. Adapun pendukung Jokowi sekitar 59,6 persen bersedia divaksinasi. Sedangkan, pendukung Prabowo sekitar 49,2 persen yang bersedia divaksinasi.
Menurut Burhan, survei dengan tingkat kepercayaan 95 persen ini mengungkap, ada berbagai variabel yang menentukan kesuksesan atau kegagalan program vaksinasi nasional selain ketersediaan vaksin, yaitu psikologi massa yang salah satu aspeknya dipengaruhi oleh pilihan politik.
Baca Juga: Serba-serbi Vaksinasi Tahap Kedua, Siapa Saja yang Bakal Disuntik?