Polisi Bantah Penyebab Dua Anak Meninggal Karena Antre Sembako
Kedua korban berasal dari Pademangan, Jakarta Utara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Pihak kepolisian Ibu Kota membantah pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno yang menyebut adanya dua anak kecil meninggal lantaran berdesakan-desakan saat pembagian sembako di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu 28 April 2018 lalu.
"Hari Sabtu kemarin sekitar pukul 15.00 wib, kita dapat laporan ada seorang laki-laki pingsan di luar Monas. Jadi penyebab meninggalnya bukan karena antre sembako," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (1/5).
Baca juga: Sandiaga Sebut 2 Anak Meninggal Akibat Pembagian Sembako di Monas
"Satpol PP membawa anak berusia 13 tahun ke RS Tarakan pakai ambulans. Setelah dicek di RS Tarakan masih hidup, kemudian beberapa menit kemudian korban meninggal dunia dikarenakan suhu badan yang tinggi dan kekurangan cairan atau dehidrasi," terang dia.
1. Satu korban meninggal karena dehidrasi
Argo menyambung, penyebab kematian bocah berusia 13 tahun berinisial MJ adalah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
"Ada investigasi lanjutan berkaitan dengan penyebab dari kematian kedua korban yang diderita, pada saat terjadinya acara tersebut hari Sabtu. Tentunya nanti akan koordinasi dengan kepolisian," terang Sandi pada Senin (30/4).
Baca juga: Heboh Tas Sembako Rp 3 M Presiden Jokowi, Komentar Fadli Zon Menohok