TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terancam Kurungan Seumur Hidup, Ini Motif Penyebar Hoax di Gereja Santa Anna

Pelaku tak mempunyai pekerjaan tetap

IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times- Penyebar berita bohong alias hoax terkait ancaman teror di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, MIA diketahui melakukan tindakan tersebut karena iseng.

Baca juga: Kabar Gereja Santa Anna Diteror adalah Hoax

"Pengakuan iseng. Artinya dengan saya lakukan begini, reaksinya gimana," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Tony Surya Putra di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (15/5).

1. Hasil pendalaman penyidik, MIA iseng melakukan hal itu

IDN Times/Istimewa

Kepada penyidik Polres Jakarta Timur, pelaku yang masih berusia 25 menjelaskan bahwa perbuatannya adalah tindakan iseng semata.

2. Pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap

IDN Times/Istimewa

Dari hasil pendalaman, diketahui yang bersangkutan bekerja serabutan setiap harinya. "Ini pekerjaannya masih serabutan, kadang driver," tambahnya.

3. Pelaku tahu nomor telepon dari call center pengaduan masyarakat

IDN Times/Istimewa

Terakhir, pelaku mengakui kalau dia mendapatkan nomor Polsek Duren Sawit dari nomor aduan yang polisi sediakan untuk masyarakat.

Karena pekerjaannya yang tidak jelas, polisi menduga kalau yang bersangkutan kerap menjadi penelepon gelap.

4. Perbuatan pelaku bisa tergolong tindakan teror

IDN Times/Sukma Shakti

Secara sederhana, terorisme diartikan sebagai upaya untuk menyebarkan rasa takut. Dalam hal ini, MIA berpotensi untuk terjerat hukuman setara dengan terorisme.

"Telepon yang dilakukan pelaku membuat keresahan, membuat panik, apa itu petugas maupun masyarakat. Apalagi yang ada di gereja. Dan tentu kalau beredar di medsos, seluruh yang membaca akan resah. Ini tindakan teror."

Baca juga: Kemdikbud: Ini Cara Jelaskan Terorisme Pada Anak Kecil

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya