TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral! Video Imam Tetap Khusyuk Salat Ketika Gempa

Imam membaca ayat yang memasrahkan diri kepada Allah

Facebook.com/Musholla As-Syuhada Blk

Jakarta, IDN Times- Video berdurasi 14 menit yang merekam seorang pemimpin salat di Musholla As-Syuhada, Denpasar, Bali mendadak viral. Sebab, imam yang diketahui mengenakan gamis dan peci putih itu terlihat berdiri gagah saat gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) menerjang Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Melalui video yang diunggah oleh akun Facebook Musholla As-Syuhada Blk, terlihat sang imam tidak membatalkan salat ketika guncangan gempa terasa hingga Bali. Hingga berita ini dinaikkan, video tersebut sudah dibagikan sebanyak 2.700 dan sudah ditonton lebih dari 84 ribu kali. 

Lantas bagaimana detik-detik video tersebut merekam keberanian sang imam dan jemaah lainnya? Berikut ulasannya!

Baca Juga: BNPB: Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa di Lombok Mencapai 82 Orang

1. Sang imam membaca penggalan Surat Ar-Ra'd ayat 28

Facebook.com/Musholla As-Syuhada Blk

Adzan Isya telah berkumandang. Sang imam dan para ma'mum mulai mengambil posisinya. "Allahu akbar," kalimat takbiratul ihram dilantunkan oleh sang imam yang menandakan salat Isya telah dimulai. 

Saat rakaat pertama, gempa belum terjadi. Seluruh jemaah salat terhanyut dalam lantunan penggalan surat Ar-Ra'd yang dibaca oleh sang imam. "...alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb," demikian penggalan ayat yang dibaca oleh sang imam melajut surat Al-Fatihah, yaitu surat Ar-Ra'd ayat 28. 

Bagi kalian yang menyaksikan video ini hingga tuntas, tentu penggalan ayat ini memiliki makna yang sangat dalam. Arti daripada ayat tersebut adalah "... Ingatlah, hanya dengan mengingnat Allah hati ini menjadi tenteram,". Hingga rakaat pertama tuntas dan Al-Fatihah rakaat kedua dibaca, tanda-tanda gempa belum dirasakan oleh para jamaah. 

Ketika Bali berguncang, sang imam seolah mendapat ketenangan karena mengingat Allah dalam kondisi sedang salat.

2. Gempa terjadi, sang imam membaca penggalan ayat kursi sebanyak 4 kali

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Di penghujung Al-Fatihah rakaat kedua, tampak kamera musholla yang berada di depan masjid mulai bergoyang. Beberapa jemaah terlihat mulai terlihat resah lantaran getaran yang dirasa begitu kencang. 

Memasuki menit ke 05.31, terlihat guncangan semakin dahsyat. Beberapa jemaah membatalkan salatnya dan berlari untuk menyelamatkan diri.  

Namun, lain cerita bagi sang imam. Menghadapi situasi tersebut, sang imam membaca memilih Surat Al-Baqarah ayat 255 atau yang dikenal sebagai Ayat Kursi sebagai bacaan setelah Al-Fatihah. Tidak hanya sekali, dia membaca penggalan ayat awalnya sebanyak empat kali. 

"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum...," baca sang imam berulang-ulang. Untuk menjaga keseimbangan, dia menyandarkan tangan kirinya kepada tembok beralaskan keramik abu-abu. Dalam situasi berguncang, bacaan sang imam semakin meninggi. 

Seakan memasrahkan hidupnya kepada Sang Pencipta, arti daripada ayat tersebut adalah "Allah tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya."

Guncangan dirasa oleh imam sekitar 1 menit. Pada menit 06.31, terlihat sang imam sudah tidak lagi berpegangan dengan tembok di sebelah kirinya. Shaf kosong yang sebelumnya ditinggalkan oleh jamaah yang menyelamatkan diri mulai diisi oleh jamaah lain. 

Setelah guncangan sudah tidak lagi terasa, jemaah Musholla As-Syuhada tersebut bisa menuntaskan salat Isya-nya hingga tuntas.

Baca Juga: Pertemuan Internasional Soal Terorisme di Lombok Ditunda Karena Gempa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya