Ketika Generasi Muda Australia Belajar Tentang Islam di Indonesia
Datang dari Australia ke Indonesia untuk memperdalam pengetahuan akan agama dan budaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Oleh Tarida Angelina
JAKARTA, Indonesia — Indonesia dikenal dengan beragam agama dan budaya. Dari 17.000 pulau yang ada di Nusantara, masing-masing memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Ciri khas ini pun sudah dikenal oleh negara-negara tetangga. Tidak sedikit turis datang mengunjungi Indonesia untuk melihat budaya yang ada atau sekaligus memperdalam ilmu agama mereka di negara kita.
Melihat Indonesia yang kaya akan agama dan budaya, Australia Indonesia-Institute bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia mulai mengadakan Muslim Exchange Program (MEP) sejak tahun 2002. Saat itu lebih dari 200 partisipan dari kedua negara telah berpartisipasi dan angkanya terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Dalam program yang berlangsung selama dua minggu, kelima delegasi berkesempatan mengunjungi komunitas islam, organisasi islam dan menjalani kegiatan budaya seperti mengelilingi bangunan historis. Begitulah yang disampaikan Lydia Trotter selaku pemandu acara media gathering Muslim Exchange Program di Cafe Historia, 15 Maret 2018.
Selain dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Australia dan delegasi MEP, acara ini juga dihadiri oleh alumni-alumni MEP yang sebelumnya menempuh exchange program di Australia.
Memperdalam agama Islam
Saat Rappler berbicara dengan Ian Gerard, Spokeperson of Media and Strategic Australian Embassy, ia merasa senang sudah menjalani program ini selama 16 tahun. Tujuan diadakannya program ini untuk bertukar informasi antara delegasi mahasiswa Australia begitu juga dengan mahasiswa Indonesia. Indonesia menjadi negara yang dipilih karena Indonesia dikenal sebagai negara dengan banyaknya penduduk muslim bermukim dan tersebar di berbagai kota di Indonesia, beberapanya yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar.
"Program Pertukaran Muslim ini membangun dan memperkuat hubungan antara para pemimpin muda Muslim di Australia dan Indonesia, membekali mereka dengan pengalaman yang mengubah hidup," jelas Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Allaster Cox dalam keterangan persnya.
Memiliki lebih dari 600.000 ribu penduduk muslim di Australia, Gerard mengatakan kesempatan untuk belajar mengenai Islam di Indonesia menjadi lebih besar. Untuk pemilihan kota sendiri, tahun ini dipilih Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar memiliki alasan sendiri.
"Jakarta sudah pasti masuk ke daftar tempat karena banyak instansi dan kebutuhan penting di sini,” jelas Lydia dalam wawancara. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan ada kota-kota lain yang dikunjungi untuk masuk ke program MEP ini. Mengenai pendaftaran, registrasi selalu dibuka pada akhir tahun dan kandidat yang lolos seleksi akan diwawancara oleh universitas yang bekerja sama dengan program ini. Registrasi pun terbuka untuk siapapun yang tergerak untuk mempelajari kebudayaan dan agama islam di kedua negara baik Australia dan Indonesia.