TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belum Bisa Pastikan soal Kebocoran Data, KPU: Boleh Ditanya ke Polri

KPU klaim dugaan peretasan masih diinvestigasi Mabes Polri

Lambang Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Koordinator Divisi Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Betty Epsilon Idroos belum bisa menyimpulkan terkait kebocoran data pribadi masyarakat yang diduga berasal dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Betty memastikan dugaan peretasan data milik KPU itu masih diinvestigasi Mabes Polri.

"Kesimpulan saat ini, boleh ditanya ke Mabes (Polri), memang belum bisa dikatakan itu data KPU atau tidak," kata Betty dalam keterangannya, dikutip Kamis (14/12/2023).

Baca Juga: Soal Kebocoran Data KPU, Cak Imin: Ada Upaya Ganggu Pemilu

1. KPU sebut investigasi butuh waktu

IlustrasiHacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Betty menuturkan, Polri butuh waktu dalam melakukan investigasi. Polisi akan mencari tahu pihak peretas, sumber, hingga kronologis insiden tersebut.

"Karena masih diinvestigasi dan memerlukan waktu untuk mencari siapa hackernya, seberapa banyak, kapan, bagaimana, itu kita lihat. dan belum bisa disimpulkan," ucap dia.

Baca Juga: Kominfo Minta Klarifikasi KPU Soal Dugaan Kebocoran Data Pemilih

2. KPU libatkan BSSN untuk mitigasi

Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dalam kasus dugaan peretasan data ini, KPU juga melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Badan Intelijen Negara (BIN). BSSN, kata Betty, masih terus melakukan mitigasi.

Betty menegaskan, KPU serius dalam menjaga data pribadi pemilih.

"BSSN mitigasi, mabes polri melakukan investigasi, sejauh apa bocornya, apakah betul itu bocor atau nggak, dan apa saja yang bisa dilakukan oleh KPU RI," ungkap dia.

"Kami sudah melakukan koordinasi di Oakwood antara BIN, BSSN, dan Mabes Cyber, dan menyimpulkan bahwa saat ini sedang kerja-kerja investigasi oleh mabes," lanjutnya.

Baca Juga: KPU Tanggapi Usul Ganjar Tanya Jawab Diperbanyak Saat Debat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya