TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar ke KPU Hari Minggu, Partai Gelora: Berpolitik itu Santai!

Partai Gelora ingin beri kebahagiaan dalam berpolitik

Kader Partai Gelora berkoordinasi menyiapkan kelengkapan data jelang Pemilu 2024 (dok. Partai Gelora)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Mahfuz Sidik menjelaskan alasan pihaknya memilih mendaftar sebagai partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024, Minggu (7/8/2022) mendatang.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Partai Gelora sempat mengajukan jadwal pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin (1/8/2022) lalu. Terkait pengunduran jadwal itu, Mahfuz menjelaskan bahwa pihaknya ingin mengubah perspektif pikiran banyak orang.

Baca Juga: Sentil Fahri Hamzah soal Tipu Kandidat Capres, NasDem: Urusi Gelora!

1. Partai Gelora kedepankan berpolitik santai sambil CFD

Kawasan Bundaran HI ramai pesepeda di tengah pandemik (IDN Times/Aryodamar)

Menurut Mahfuz, Partai Gelora ingin mengubah cara berpikir, bahwa berpolitik itu harus santai, tidak menimbulkan kemacetan, dan bisa dilakukan bersamaan dengan car free day (hari bebas kendaraan bermotor) bersama masyarakat.

"Kenapa kita hari minggu, karena ini hari libur. Dan kita mau mengubah pikiran banyak orang bahwa berpolitik itu bisa santai. Jadi gak serius melulu, gak bikin macet, gak riweuh-lah nanti," kata Mahfuz dalam diskusi Gelora Talks yang digelar secara daring, dikutip Jumat (5/8/2022).

"Sebenarnya semangat temen-temen mau daftar hari pertama, tapi dalam perkembangan rupanya ada 10 partai yang mendaftar, akhirnya kita geser ke tanggal 7, hari Minggu sambil car free day," sambung dia.

Baca Juga: Siap Daftar ke KPU, Partai Gelora Yakin Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024

2. Berpolitik harus membawa kebahagiaan

Ilustrasi politik. (Unspalsh/Maarten van den Heuvel)

Mahfuz menilai, berpolitik itu bisa dilakukan sambil berjalan-jalan santai sambil berolahraga di car free day pada hari Minggu. Partai Gelora ingin kehadirannya dapat memberikan kebahagiaan untuk masyarakat, bukan sebaliknya memberikan tekanan.

"Jadi berpolitik itu bisa di hari Minggu sambil santai. Jalan-jalan di car free day, kita juga nggak bikin kemacetan, lalu happy-happy. Kira-kira begitulah, kita berikan kebahagiaan bahwa berpolitik itu bisa santai," ujar dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya